Inilah Pemilu Paling Dinanti di Dunia, Ada Indonesia?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Tahun Baru 2024 menandakan bahwa pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia semakin dekat. Seluruh masyarakat Indonesia yang telah memenuhi syarat diwajibkan untuk memilih anggota legislatif, wakil presiden, hingga presiden.
Tidak hanya Indonesia, sekitar 30 negara dan separuh dari penduduk dunia turut akan melaksanakan pemilu pada 2024. Dari jumlah tersebut, setidaknya ada lima pemilu penting yang harus diperhatikan karena dinilai dapat memengaruhi tatanan global.
Lantas, apa saja kelima pemilu tersebut? Berikut ulasannya, melansir dari AFP.
1. Amerika Serikat (AS)
Masyarakat Amerika Serikat (AS) akan kembali memilih presiden pada 5 November 2024 mendatang. Pemilu ini akan menjadi kontes yang dapat membuat Joe Biden menguasai AS hingga berusia 86 tahun.
Hingga kini, sejumlah jajak pendapat mengatakan bahwa mayoritas pemilih menganggap calon dari Partai Demokrat itu terlalu tua untuk menjadi panglima tertinggi, meskipun saingannya, mantan presiden Donald Trump, juga melakukan kesalahan serupa pada usia 77 tahun.
Tampaknya, disinformasi akan menjadi ciri kampanye pemilihan presiden AS. Ini adalah salah satu dampak buruk dari pemilu terakhir yang berakhir dengan pendukung Trump menyerbu gedung Capitol AS untuk mencoba menghentikan sertifikasi kemenangan Biden.
Meskipun ada banyak persidangan pidana, Trump jelas menjadi favorit dalam kontes nominasi Partai Republik.
Sementara itu, kampanye Biden mendapat pukulan lain setelah Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin Partai Republik melakukan pemungutan suara pada Desember untuk membuka penyelidikan pemakzulan formal terkait apakah Biden mengambil keuntungan berlebihan dari kesepakatan bisnis luar negeri putranya saat ia menjadi wakil presiden di bawah pemerintahan Barack Obama.
2. Rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin, berharap untuk memperpanjang kekuasaannya selama 24 tahun hingga enam tahun lagi pada pemilu Maret 2024 mendatang.
Pada 8 Desember, Putin mengumumkan bahwa ia mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima yang akan membuatnya tetap berkuasa hingga tahun 2030 mendatang.
Pada 2020, Putin mengubah konstitusinya sehingga secara teoritis ia dapat tetap berkuasa hingga 2036. Hal ini berpotensi membuat Putin berkuasa lebih lama daripada Joseph Stalin.
Saat ini, kemungkinan ada orang yang menghalangi jalan perpanjangan masa jabatan Putin sangat kecil karena perang di Ukraina digunakan untuk membungkam pihak yang berbeda pendapat dan menentangnya.
3. India
Hampir satu miliar warga India akan diminta untuk memilih Perdana Menteri (PM) pada April-Mei 2024 mendatang. Ini menjadi kesempatan bagi PM Narendra Modi dan partai nasionalisnya, BJP untuk mengincar masa jabatan ketiga.
Menurut para kritikus, karier dan kesuksesan politik Modi didasarkan pada dukungan dari lebih dari satu miliar umat Hindu di India. Namun, ini juga memicu permusuhan terhadap minoritas Muslim di negara tersebut.
Meskipun ada tindakan keras terhadap kebebasan sipil, Modi tetap menjadi favorit dalam pemilu ini. Para pendukung pun memuji Modi karena telah meningkatkan posisi India di panggung global.
4. Uni Eropa
Jajak pendapat transnasional terbesar di dunia pada Juni ini akan menghasilkan lebih dari 400 juta orang berhak untuk memilih dalam pemilihan Parlemen Eropa.
Pemungutan suara tersebut akan menjadi ujian dukungan bagi kelompok populis sayap kanan, yang memiliki harapan besar setelah kemenangan Partai Kebebasan PVV yang anti-Islam dan anti-Uni Eropa di bawah kepemimpinan Geert Wilders dalam pemilu Belanda pada November dan kemenangan Partai Giorgia Meloni di Italia tahun lalu.
Namun, Brussels dapat mengambil inspirasi dari Polandia, yakni ketika mantan presiden Dewan Eropa Donald Tusk telah kembali berkuasa dengan platform yang sangat pro-Uni Eropa (UE).
5. Meksiko
Meksiko disebut akan menorehkan sejarah dengan memiliki presiden perempuan pertama pada Juni 2024. Perlombaan di negara yang condong dengan kejantanan ini akan diikuti oleh mantan wali kota ibu kota yang berhaluan kiri dan seorang pengusaha perempuan yang berasal dari Pribumi.
Mantan Wali Kota Mexico City, Claudia Sheinbaum, mencalonkan diri mewakili Partai Morena yang dipimpin Presiden Andres Manuel Lopez Obrador. Sementara lawannya yang vokal, Xochitl Galvez, telah dipilih untuk mewakili koalisi oposisi, Front Luas untuk Meksiko. (*)