Ganjar Patahkan Kritik Fahri Hamzah Terkait Oposisi: Kita Meneruskan Tapi Tidak Pakai Kacamata Kuda, Kalau Menolak Munafik
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengkritisi konsep yang disampaikan dua paslon, yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menanggapi kritikan itu, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut dirinya tidak ingin meneruskan pemerintahan dengan menggunakan kacamata kuda. Dia memastikan tetap ada perbaikan jika ada yang tidak baik.
"Ya karena kita meneruskan tapi tidak pakai kacamata kuda. Kalau ada yang tidak baik mesti kita perbaiki. Saya dengan pemerintahan hari ini kan banyak terlibat dalam penyusunan banyak program," katanya.
"Kalau tiba-tiba menolak ya kami munafik. Kalau kami tidak meneruskan, kami salah, wong beberapa yang dirancang itu juga dari kita. Tapi kalau ada yang tidak baik masa kita mengatakan iya, kan mesti kita perbaiki," lanjut Ganjar.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk cerdas dalam memilih di Pilpres 2024. Fahri juga mengajak masyarakat agar aklamasi memilih Prabowo-Gibran.
Hal ini disampaikan Fahri dalam akun X resminya, Senin (25/12/2023). Fahri awalnya menyebutkan adanya kesalahan konsep dalam visi-misi yang ditawarkan pada masyarakat.
"Konsep awalnya salah. Jadi rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep. Bahkan kesalahan konsep dipertahankan sampai sekarang," tulis Fahri mengutip tweet tersebut.
Fahri menyebut salah satunya perubahan atau oposisi yang ditawarkan, namun menurutnya masih ada pihak yang juga tetap menjadi penguasa.
"Yang pertama bilang perubahan atau oposisi tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil rakyat gak bisa!" tulis Fahri.
Fahri lantas mengajak masyarakat untuk aklamasi memilih Prabowo-Giran. Fahri juga mengingatkan agar tidak mempertaruhkan masa depan dan meminta semua pihak untuk kompak menuju Indonesia emas.
"Makanya, saya ajak semua aklamasi pilih #PrabowoGibran2024 karena toh yang lain tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar. Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan. Kali ini kita kompak menatap #IndonesiaEmas2045. Ini giliran Indonesia!" tuturnya. (*)