Luhut Ungkit Lagi Tudingan Anak Ingusan ke Pemimpin Muda, Bela Gibran?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan khusus kepada calon-calon presiden yang berpartisipasi dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
Dalam pesannya, Luhut turut menyinggung peran anak muda bagi masa depan Indonesia. Ia meminta anak-anak muda Indonesia tidak diremehkan atau dilecehkan.
Misalnya dengan memberikan julukan sebagai anak ingusan. Luhut menilai hal-hal semacam ini tidak perlu dilakukan.
"Kita semua jangan kita melecehkan bangsa kita sendiri, melecehkan anak-anak muda kita sendiri yang mengatakan ini masih ingusan dan sebagainya. Nggak perlu udah," ujarnya dalam media evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas secara virtual, Jumat (22/12/2023).
Menurut Luhut justru kalangan seusianya lah yang bisa dijuluki ingusan. Luhut percaya peran anak muda bisa membuat Indonesia menjadi hebat.
"Sekali lagi jangan kita merendahkan anak muda Indonesia. Jangan kita bilangin anak ingusan, lupain itu. Kita yang ingusan karena sudah tua. Justru mereka yang akan jadi embrio membuat Indonesia hebat," sebutnya.
Saat ditanya soal Gibran Rakabuming Raka yang menjadi calon wakil presiden (Cawapres), menurut Luhut harus didukung jika terbukti memiliki kualitas untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depannya.
“Saya dukung yang muda saja siapa saja dia, enggak ada urusan saya, apa urusan saya sama Gibran. Tapi menurut saya kalau dia bagus jangan bunuh dong kita dorong," kata dia.
Luhut menyatakan, anak muda memiliki inovasi dan pemikiran yang dibutuhkan untuk mengembangkan ekonomi digital.
Oleh karena itu, ia menilai golongan muda patut diberi kesempatan menjadi pemimpin. Jika anak muda dipercaya memimpin, Luhut meminta masyarakat juga memberikan dukungan.
"Jadi jangan kita melecehkan atau meremehkan anak-anak muda Indonesia, itu banyak yang hebat-hebat. Tinggal kita beri kesempatan mereka. Kita harus bangga juga kalau dia maju," tuturnya.
"Jadi saya ajak kita semua ayo kalau anak-anak muda nanti terpilih jadi pemimpin di republik kita ini pada yang akan datang kita dukung. Kita harus bangga. Kita ikut mendukung anak-anak muda membuat Indonesia lebih hebat. Karena ini digitalisasi, saya kira inovasi anak muda sangat banyak berpengaruh di sana," pungkasnya.
Luhut mengaku, keberhasilannya sebagai pembantu presiden dalam Kabinet Indonesia Maju tidak terlepas dari peran dan inovasi generasi muda di Kemenko Marves.
Dua di antaranya, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Mochammad Firman Hidayat dan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Rachmat Kaimuddin.
Dua bawahannya tersebut digadang-gadang bakal menjadi pemimpin Indonesia sepuluh tahun ke depan. Karena itu, dia sangat mendukung dan menyiapkan transisi kepemimpinan kepada generasi muda.
"Saya berharap bahwa Rachmat yang sekarang ini bukanlah Rachmat yang sepuluh tahun lagi. Kalau dia masih seperti sekarang, berarti saya gagal," katanya.
Partai Golkar ini berharap siapapun presiden yang terpilih dalam Pemilu 2024 mendatang harus tetap melibatkan generasi muda dalam pemerintahannya.
“Kalau boleh saya usul, pribadi, pendapat pribadi, pakailah anak-anak muda yang sudah mulai mengerjakan ini supaya jangan buang waktu untuk mencari-cari bentuk lagi," kata dia. (*)