Wakil Menteri Negeri Jiran Izinkan Suami Pukul Istri Agar 'Displin'
SabangMerauke News - Seorang Wakil Menteri Malaysia Siti Zailah Mohd Yusoff, mendapat kecaman setelah menawarkan tips dan nasihatnya kepada “para suami” di Malaysia untuk memukul istri mereka “dengan lembut” agar mendisiplinkan mereka. Namun, nasihat dan tips tersebut di tolak mentah-mentah oleh kelompok hak asasi perempuan.
Kelompok hak asasi perempuan mengajukan protes dan mengatakan bahwa nasihat yang diberikan oleh Siti Zailah akan menormalkan kekerasan dalam rumah tangga.
Melansir dari The Times, Jumat 18 Februari 2022, protes tersebut bermula dari video yang diunggah di Instagram pribadi Siti Zailah yang berdurasi dua menit dengan judul “Tip Ibu”. Dalam unggahan tersebut, dia menyarankan para suami pertama-tama berbicara dengan istri yang tidak bisa disiplin dan keras kepala, dan jika istri tidak patuh, lakukan tidur terpisah.
Dia menambahkan, jika istri masih menolak untuk menerima nasihat, atau mengubah perilakunya setelah pemisahan tidur, maka suami dapat mencoba pendekatan fisik dengan memukulnya “dengan lembut”, untuk menunjukan ketegasan.
Wakil Menteri Malaysia itu juga menasihati para istri untuk memenangkan hati suami dengan mengatakan “Bicaralah dengan suami anda ketika mereka tenang, selesai makan, telah berdoa dan santai. Kalau mau bicara, minta izin dulu,” sarannya.
Karena saran dan nasihatnya di Instagram, sekelompok organisasi hak-hak perempuan, Kelompok Aksi Bersama untuk Kesehatan Gender (JAG) menuntut pengunduran Wakil Menteri Malaysia Siti Zilah Mohd Yusoff.
“Wakil Menteri harus mundur karena menormalkan kekerasan dalam rumah tangga dan melanggengkan gagasan serta perilaku yang bertentangan dengan kesetaraan gender,” ujar mereka.
Organisasi tersebut juga mengatakan bahwa selama penguncian pandemi di Malaysia pada tahun 2020 dan 2021, ada 9.015 laporan polisi mengenai kekerasan dalam rumah tangga, dan ini mungkin hanya perkiraan yang lebih rendah.
“Sering ada stigma dan ketakutan yang melekat pada pelaporan kekerasan dan ini diperparah oleh pernyataan dari Siti Zailah. Sebagai Menteri yang dimaksudkan untuk kesetaraan gender dan hak perempuan atas perlindungan dan keselamatan, ini menjijikan, manafikan hak perempuan atas kesetaraan, hak atas martabat dan bebas dari perlakuan yang merendahkan. Itu sangat keliru dan menunjukan kepempinan yang gagal,” ujar para pemrotes tersebut.
Siti Zailah adalah anggota parlemen Partai Islam se-Malaysia (Pas), sebuah partai Islam konservatif. Kata-katanya dalam nasihat tersebut merupakan ringkasan parsial dari ayat-ayat Al-Qur’an yang menggambarkan laki-laki sebagai “penjaga wanita”, dengan tugas untuk menasihati dan mendisiplinkan mereka.
Sebelumnya, Siti Zailah sempat menimbulkan kontroversi dengan kampanyenya untuk melarang alkohol di Malaysian Airlines, maskapai nasional, dan bagi pramugari wanita untuk mengenakan seragam yang sesuai dengan syariah. (*)