Pemilu Adu Kekuatan Uang, PPATK Deteksi Mengalir dari Tambang Ilegal
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyinggung adanya dana ilegal yang mengalir untuk membiayai kampanye. Ia menyebut dana tersebut salah satunya hasil dari tambang ilegal.
"Waktu itu pernah kita sampaikan indikasi dari illegal mining (tambang ilegal), dari macam-macam lah," kata Ivan, Jumat (15/12/2023).
Ivan menegaskan temuan PPATK itu sudah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Menurut Ivan, kontestasi politik harusnya beradu gagasan visi dan misi, bukan adu kekuatan uang.
"Prinsipnya kita ingin kontestasi politik dilakukan adunya visi dan misi, bukan adu kekuatan uang. Apalagi ada keterlibatan dana dari hasil ilegal, itu kita tidak mau," tegas Ivan.
Ia mengatakan jumlah transaksi mencurigakan yang diendus PPATK terkait pemilu diperkirakan menyentuh triliunan rupiah. Kendati, Ivan tak merinci berapa nominal pasti pelanggaran tersebut.
Dirinya hanya memastikan PPATK akan terus memonitor aliran uang dalam pemilu. Ivan menyebut langkah ini sama seperti yang dilakukan pada pemilu sebelumnya.
"Ada (politik uang). Bukan indikasi kasus, tapi kita menemukan memang peningkatan yang masif dari transaksi keuangan mencurigakan. Terkait dengan pihak-pihak yang kontestasi, yang kita dapatkan kan daftar calon tetap (DCT)," tuturnya. (*)