Portal Website Universitas Riau Kini Harus Gunakan VPN, Apa Gak Berbahaya?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Permasalahan website "Portal Unri" milik Universitas Riau (Unri) tak henti-hentinya terus terjadi. Hal ini kerap dikeluhkan para mahasiswa, khususnya saat hendak mengisi Kartu Rencana Studi (KRS).
Kabar terbaru, kini mahasiswa yang hendak mengakses Portal Unri, harus menggunakan Private Proxy Network (VPN). Diduga, hal ini yang mengakibatkan website Portal Unri ini sulit diakses, karena banyaknya mahasiswa yang mengakses dalam satu waktu.
Menurut informasi yang diperoleh, permasalahan website ini sudah lama dikeluhkan oleh mahasiswa Unri. Rafi, mahasiswa Universitas Riau Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) salah satunya.
Rafi menuturkan, permasalahan website Unri ini dari tahun ke tahun selalu sama. Setiap pengisian KRS selalu saja mendapati permasalahan.
"Setiap mendekati jadwal pengisian KRS, selalu saja bermasalah bahkan sekarang malah disuruh pakai VPN," ucapnya, Jumat (8/12/2023).
Rafi dan kawan-kawannya mengaku telah sering melakukan "foll up" ke UPT Puskom Universitas Riau. Jawaban dari Puskom selalu mengatakan akan diperbaiki.
"Namun, dari tahun ke tahun permasalahan ini tidak pernah selesai hingga tuntas," jelasnya.
Rafi mengusulkan, agar di setiap fakultas memiliki sistem pusat komputer, sehingga saat jadwal pengisian KRS tiba, server tidak down dan lelet.
"Jadi saat login, semua mahasiswa Unri tidak berat proses loadingnya," ujarnya.
Pihak UPT TIK (Puskom) Universitas Riau, Herawati mengatakan, penggunaan VPN dimaksudkan untuk mengamankan data mahasiswa.
"Kebijakan ini diambil untuk mengamankan data kalian mahasiswa," terang Herawati.
Menurutnya, VPN yang digunakan oleh Universitas Riau dikelola sendiri oleh universitas, bukan lewat pihak ketiga.
Mengutip sejumlah sumber, terdapat sejumlah bahaya dalam penggunaan VPN. Pertama, profiling data pengguna, yakni aktivitas yang bisa dipetakan oleh pihak ketiga dan bisa disalahgunakan.
Kedua, penggunaan VPN secara sembarangan akan sangat rentan dengan penyuntikan Malware ke perangkat yang digunakan. Ketiga, terjadinyabpencurian data atau phising yang dilakukan secara online sehingga memudahkan proses peretasan.
Selain itu, penggunaan VPN "abal-abal" akan menimbulkan serangan iklan yang mengakibatkan performa HP atau laptop menjadi tidak optimal bahkan berpeluang terkena virus. Bahaya terakhir yakni penggunaan VPN berdampak pada lambatnya jaringan internet. (KB-09)