Pesona Danau di Riau, Jadi Lokasi Wisata Berkelanjutan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Riau memiliki potensi wisata alam yang memesona, satu di antaranya, adalah kawasan wisata danau yang tersebar di 12 kabupaten dan kota. Keberadaan wisata danau ikut menjaga ekosistem di daerah berjuluk "Bumi Lancang Kuning" itu.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, wisata danau di Kota Pekanbaru, ada danau buatan dengan jenama Danau Khayangan. Kemudian, ada pula Danau Koto Panjang di Kampar, Danau Zamrud di Siak, hingga Danau Raja di Rengat, Indragiri Hulu.
Disampaikan Roni, pengembangan sektor pariwisata di kawasan danau harus tetap memprioritaskan aspek-aspek konservasi dengan baik, seperti kelestarian lingkungan dan lainnya. "Beragam tumbuhan dan satwa langka harus dijaga kelestariannya, akan menjadi keunikan tersendiri. Sehingga bisa menjadi wisata berkelanjutan di Provinsi Riau," ujar Roni, Rabu.
Ia menambahkan, sektor pariwisata memang menjanjikan nilai ekonomi, sekaligus merangsang pelakunya dalam melestarikan alam, mempertahankan budaya atau hal-hal positif lainnya.
"Pariwisata berkelanjutan menjadi tren wisata yang menarik wisatawan saat ini, baik lokal maupun mancanegara. Merupakan pengembangan konsep berwisata yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang, baik terhadap sosial, budaya, maupun bagi ekonomi dan lingkungan," ucapnya.
Adapun sejumlah wisata danau yang masih asri di Provinsi Riau, di antaranya adalah Taman Nasional Danau Zamrud, destinasi ini memiliki bentangan alam yang memesona. Lokasinya tersembunyi di pedalaman Desa Wisata Dayun, Kabupaten Siak, Riau.
Danau Zamrud berada di kawasan lahan gambut. Di bawahnya tersimpan kekayaan sumber daya alam yaitu minyak mentah di dalam perut bumi. Sehingga memiliki potensi wisata yang luar biasa.
Destinasi ini menjadi objek wisata alam berkelanjutan di Riau. Bisa berdampak ekonomi kepada masyarakat dengan memperhatikan pelestarian lingkungan.
Di kawasan ini ada dua danau yaitu, Danau Pulau Besar yang terdiri dari empat pulau yaitu Pulau Besar, Pulau Tengah, Pulau Bungsu, serta Pulau Beruk dan Danau Bawah. Empat pulau itu terbentuk dari endapan lumpur dan tumbuh-tumbuhan.
Danau Zamrud telah ditetapkan sebagai Taman Nasional oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri LHK No. 350/Menlhk/Setjen/PLA.2/5/2016, tanggal 4 Mei 2016. Tentang perubahan fungsi SM Danau Pulau Besar Danau Bawah, serta kawasan hutan produksi tetap Tasik Besar Serkap menjadi TN Zamrud di Kabupaten Siak Provinsi Riau seluas 31.480 hektare.
Upaya pengembangan Danau Zamrud terus didorong. Melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kolaborasi dua Kementerian ini, juga bersinergi dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain Danau Zamrud, ada pula Taman Wisata Alam Buluh Cina. Lokasinya berada di Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Destinasi ini bisa menjadi tempat yang direkomendasikan untuk menghabiskan waktu libur natal dan akhir tahun mendatang. Selain alam yang masih asri, taman wisata alam ini juga dekat dengan Kota Pekanbaru.
TWA Buluh Cina ditunjuk berdasarkan Keputusan Gubernur Riau Nomor Kpts.468/IX/2006 tanggal 6 September 2006 dengan luas 1.000 hektare. Selanjutnya TWA Buluh Cina ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 3587/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 2 Mei 2014, dengan luas 963,33 hektare.
Di kawasan TWA Buluh Cina, terdapat Ekowisata Rimbo Tujuh Danau Buluh Cina , yaitu tujuh danau yang bisa dikunjungi wisatawan, yakni Danau Tanjung Balam, Danau Bunte, dan Danau Tuok Tonga. Kemudian, ada pula Danau Tanjung Putus, Danau Baru, Danau Pinang Dalam, dan Danau Pinang Luar.
Menariknya lagi, selain melihat indahnya alam, pengunjung di TWA Buluh Cina juga dapat melihat Gajah Sumatera binaan Balai Besar KSDA Riau yang ditempatkan di sana. Ada tiga ekor gajah jinak di TWA Buluh Cina, terdiri dari dua gajah dewasa yaitu pasangan Robin dan Ngatini, serta anaknya Damar.
Kehadiran Damar juga menunjukkan bahwa TWA Buluh Cina sebagai salah satu kawasan konservasi di Provinsi Riau masih cukup kondusif untuk mendukung kehidupan dan kelestarian satwa liar yang dilindungi.
Dengan menawarkan alam yang asri, TWA Buluh Cina sangat pas menjadi destinasi bagi wisatawan yang ingin jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Kawasan ini juga cocok untuk camping maupun piknik bersama keluarga, teman maupun rekan kerja. Selain akses jalan yang cukup bagus, tempat ini juga memiliki fasilitas toilet yang memadai.
Selanjutnya, di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) ada Danau Raja. Di sini wisatawan bisa melihat tapak tilas peninggalan Kerajaan Melayu Indragiri. Danau ini lokasinya di jantung Kota Rengat, selalu menjadi tujuan utama jika wisatawan datang ke sana.
Kawasan Danau Raja terlihat sangat asri, di kelilingi pepohonan rimbun. Air danau di sini tergolong bersih, ditumbuhi bunga seroja dan teratai merah putih. Konon dahulunya, merupakan tempat pemandian keluarga kerajaan.
Aksesibilitas menuju objek wisata ini tidaklah sulit, berada di Jalan Sultan, Kota Rengat. Tepat bersebrangan dengan SMA Negeri 1 Rengat dan SMK Negeri 1 Rengat dan Hotel Danau Raja.
Di Kabupaten Kampar, Riau, juga menyajikan wisata Danau Koto Panjang. Lokasinya berada di Kecamatan 13 Koto Kampar, Kabupaten Kampar. Sejumlah objek wisata alam tumbuh berkembang di kawasan danau ini.
Adapun sejumlah objek wisata di kawasan Danau Koto Panjang di antaranya, Pucak Kompe, Dermaga Tepian Mahligai, Sungai Gulamo, Talau Pusako, Ulu Kasok, Puti Island dan Danau Rusa. Keberadaan objek wisata ini, menyajikan panorama Danau Koto Panjang.
Meskipun danau ini bukan danau alami melainkan danau buatan yang berfungsi sebagai PLTA tapi keindahannya benar-benar mengagumkan. Cukup banyak wisatawan berdatangan yang ingin menikmati keindahan danau berhias perbukitan nan hijau dengan berkeliling menggunakan perahu.
Di sini, pengunjung bebas memilih lokasi mana yang hendak dituju, sebab banyak lokasi wisatanya. Ada pulau, goa, lokasi kemping dan mancing, bahkan ada air terjun. Di danau ini, pengunjung juga bisa berenang dan bermain kano.
Destinasi selanjutnya adalah Danau Tajwid di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Harga tiket masuk ke destinasi ini Rp50 ribu, pengunjung sudah bisa menikmati seluruh fasilitas outbond dan menikmati seluruh wahana permainan.
Di Danau Tajwid, wisatawan bisa menikmati pemandangan danau di tengah hamparan pepohonan besar yang masih asri. Tidak hanya itu saja, ada pula beragam wahana permainan yang bisa menjadi sarana atraksi permainan. Total ada 32 jenis permainan yang bisa dinikmati, seperti outbond, bebek dayung, flying fish, dan speed boat.
Di kawasan ini, pelancong juga bisa melihat aktifitas nelayan di rumah rakitnya. Kearifan lokal di sini masih sangat terjaga. Alam terkembang menjadi guru, mengajarkan nilai-nilai menjaga lingkungan.
Kawasan Danau Tajwid seluas 22 Hektare. Dikelilingi dan dialiri oleh sungai Kampar dan sungai Langgam. Jika ada wisatawan yang hobi memancing danau ini bisa menjadi lokasi alternatif pilihan.
Di danau ini, terdapat berbagai jenis ikan seperti ikan patin, baung, selais, pantau, tapah, toman, gabus dan tuakang. Wisatawan juga bisa menyewa perahu kayu bermotor atau pompong milik nelayan setempat. Biaya sewanya berkisar Rp300 ribu per hari.
Di Riau juga ada danau wisata dengan jenama Danau "Janda Gatal", lokasinya berada di kawasan pesisir Riau. Danau ini menjadi 'surganya' pehobi mancing di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Kawasan ini terkenal dengan banyaknya ikan-ikan sungai yang menjadi favorit pemancing mania. Berada di Kepenghuluan Bagan Jawa Pesisir, Kecamatan Bangko. Lokasinya hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat kota Bagansiapiapi.
Di tengah danau tersebut juga terdapat pulau kecil disertai pondok-pondok. Konon usia danau tersebut sudah mencapai ratusan tahun. Jika ingin mengelilingi pulau di danau tersebut, warga setempat juga menyediakan jasa sewa perahu kayu dengan tarif hanya sebesar Rp 20 ribu. (*)