Anggota DPRD Provinsi Paksa Cewek Mahasiswi Berpelukan Dilaporkan ke Polisi
SabangMerauke News, Bandar Lampung - Oknum DPRD Provinsi Lampung diduga melakukan pelecehan terhadap seorang mahasiswi berinisial FN. Hingga berujung salah satu ajudan oknum tersebut dilaporkan atas dugaan penganiayaan rekan dari FN.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Lampung Geh, oknum DPRD yang diduga melakukan pelecehan berinisial FS yang juga selaku Pejabat DPRD Lampung. Insiden tersebut terjadi di Cafe Southbank, beberapa waktu lalu.
Dari keterangan FN, ia mengatakan saat ia dan beberapa temannya menikmati suasana cafe bersama tiga rekannya. Tak lama berselang, 2 pria mendatangi FN meminta untuk FN menemani oknum DPRD inisial FS.
“Kami mau dugem ke sana bang, tiba-tiba ajudannya FS narik saya nyuruh ikut ke table dia, pas saya sampai sana langsung dipeluk sama FS dong sambil ngomong dek lu mau duit gak,” kata FN dari keterangannya kepada media.
FN langsung menolak dan keluar dari cafe tersebut. Bahkan, kedua ajudan FS tetap mengejar sampai keluar lahan parkir. Rekan FN, pria berinisial SY yang menolong FN sampai mendapat perlakuan kasar dari salah satu ajudan oknum DPRD tersebut yang berinisial R.
“Sampai pulang diikuti ke tempat parkiran ditarik-tarik, kawan saya yang belain ditonjok sama ajudan yang namanya R,” kata FN.
Atas insiden tersebut, SY melaporkan tindak pidana penganiayaan ke pihak kepolisian dengan nomor laporan LP/B/110/I/2022/SPKT/Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung.
“Iya sudah laporan ke Polresta dan sudah visum juga,” kata FN.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Devi Sujana membenarkan ada laporan dugaan penganiayaan di salah satu cafe.
“Ya ada laporan peristiwa Sabtu 5 Februari 2022 malam lalu, TKP salah satu kafe. Saat ini, kami masih melakukan pendalaman terhadap saksi-saksi. Minggu kemarin, kami berkoordinasi dengan pengacaranya korban, untuk menghadirkan pula saksi pelapornya. Karena, banyak keterangan-keterangan yang mau diperdalam lagi," kata Devi.
Hasil pemeriksaan sementara, antara korban yang melapor dan terduga pelaku yang dilaporkan diketahui sebelumnya tidak saling kenal.
“Kita sedang selidiki, siapa siapa yang terlibat masih dalam penyelidikan. Kita masih proses,” pungkasnya.
Mengenai dugaan pelecehan yang dilakukan oknum DPRD Provinsi Lampung sebelum terjadi dugaan penganiayaan yang dilakukan ajudannya, Lampung Geh masih mencoba mengonfirmasi terhadap dugaan tersebut. (*)