Lebih Mengerikan dari Covid-19, Ini Ancaman Paling Mematikan Manusia Versi Bill Gates
SABANGMERAUKE - Ternyata ada ancaman lain di muka Bumi selain Covid-19. Disebutkan miliuner yang juga pendiri Microsoft, Bill Gates adalah perubahan iklim yang bisa membuat merana umat manusia.
Untuk menangani perubahan iklim, Gates mengatakan dimulai dari penelitian dan inovasi teknologi hijau. Sekarang yang kita butuhkan adalah rencana untuk mencapai nol emisi karbon," ungkap Bill Gates seperti yang dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/11/2021).
Namun ternyata untuk memenuhi harapan nol emisi karbon adalah hal tersulit yang dilakukan manusia, kata Bill Gates.
Tapi masih ada harapan. Yakni berasal dari anak muda dan antusiamenya yang bisa memiliki peran paling penting agar bisa mencapai target yang diinginkan.
"Dalam pengalaman saya, mereka adalah orang-orang dengan ide-ide paling baru, dan energi paling besar untuk bisa mencapai nol emisi karbon," ungkapnya.
Sementara kode merah juga telah dikeluarkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Sebab para ilmuwan telah memperingatkan adanya darurat iklim.
Ancaman itu dapat mempengaruhi kehidupan manusia misalnya menunda kehamilan dan juga mendapatkan anak. Karena ada orang yang berpikiran dengan banyaknya jumlah manusia bisa memperburuk emisi dan peningkatan pada kekurangan pangan.
Pasangan Pangeran Harry dan Megan Markle jadi salah satu yang menyoroti masalah ini. Pada 2019, keduanya mengimbau untuk memiliki maksimal dua anak untuk masalah lingkungan.
Perubahan iklim juga membuat Amerika Serikat (AS) merugi. Laporan Gedung Putih, negara itu mengalami kerugian fisik dan ekonomi tambahan mencapai US$600 miliar dalam lima tahun terakhir saja.
Risiko karena iklim juga merugikan dana pensiunan di AS hingga miliaran dolar.
Sementara Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengajak pemimpin dunia bisa mengantisipasi persoalan perubahan iklim. Jika tidak, dia mengatakan peradaban bisa hilang seperti Roma Kuno.
Dia juga mengajak mengurangi karbon. Utamanya adalah negara terbesar penghasil karbon yakni Rusia, AS, China serta India.
"Manusia sudah diingatkan bahwa ada sesuatu yang salah dan seharusnya kita segera mengantisipasi dengan kecepatan yang luar biasa,"ajak Johnson dikutip newsobserver.com. (*)