Ternyata Ini Alasan Brand Nokia Bangkrut, Akan Gunakan Windows Sampai Jual ke Microsoft
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Masih ingat dengan brand Nokia? Kini brand satu ini sudah jarang terdengar. Tumbangnya Nokia dulu di pasar HP, padahal pernah tiada tanding, merupakan kisah di jagat teknologi yang masih membayang di benak. David J Cord, seorang jurnalis senior di Finlandia dan penulis buku The Decline and Fall of Nokia, melihat dari dekat keruntuhan perusahaan kebanggaan negaranya itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Neowin Cord mengungkap beberapa hal menarik mengenai kejatuhan Nokia. Terlebih dalam penyusunan buku itu, dia melakukan 100 wawancara dengan eksekutif Nokia, pegawai sampai developer aplikasi. Berikut petikannya:
Apa hal paling mengejutkan yang Anda pelajari tentang sejarah Nokia saat penelitian?
Hal paling mengejutkan adalah bahwa sebenarnya Nokia sangat jarang lengah. Mereka tahu industri akan bergerak ke layar sentuh. Mereka tahu ekosistem akan jadi sangat penting dan internet akan bergerak. Mereka mendekati pengembang aplikasi jauh sebelum Apple atau Google.
Tapi terlepas dari kenyataan mereka tahu ke mana arah industri, mereka tidak dapat bertindak. Struktur dan budaya organisasi mereka telah berubah menjadi entitas yang birokratis dan berwawasan ke dalam. Ini bukan kegagalan pandangan jauh ke depan, itu adalah kegagalan dalam eksekusi.
Mantan CEO Olli-Pekka Kallasvuo banyak disalahkan oleh mantan karyawan. Mereka berkata dia tak inspirasional atau visioner. Dia pengacara dan berprofesi keuangan, jadi dia terlalu konservatif.
Dia beraksi seperti bos perusahaan konsumen besar di lingkungan stabil, bukan organisasi di industri yang bergerak paling cepat di dunia. Tapi dia sebenarnya tahu tapi tak bisa berbuat apa-apa. Itu kembali ke bagaimana Nokia bisa mengenali masalah tapi tak dapat berbuat apa-apa.
Apakah Stephen Elop pilihan pertama CEO Nokia kala itu?
Menurut sumber saya, pendiri Sun Microsystems Scott McNealy adalah pilihan nomor satu. Dia adalah kandidat impian, tapi menolaknya karena dia tidak ingin pergi jauh dari keluarga dan temannya di California.
Pilihan kedua adalah eksekutif lama Nokia, Anssi Vanjoki. Tapi pemegang saham besar tidak ingin ada orang dalam dipromosikan. Nokia dalam situasi sulit sehingga mereka meminta ada orang luar datang. Jadi pilihan ketiga adalah Stephen Elop dan kita semua sudah tahu bagaimana jadinya.
Apa keputusan Elop membuat Nokia pakai Windows Phone didukung?
Ada beberapa yang secara filosofis tampak menentang Microsoft, namun secara keseluruhan mereka mendukung langkah itu. Masalah terbesar yang mereka lihat adalah eksekusi.
Pertama, Nokia mengumumkan mereka akan pindah ke Windows tapi saat itu tidak memiliki produk Windows untuk dijual. Operator sangat senang Nokia menggunakan Windows, karena mereka menginginkan persaingan yang baik melawan Android dan iOS. Tapi mereka takkan menjual perangkat Symbian baru yang sudah usang saat mereka menunggu perangkat Windows.
Masalah besar lain adalah Nokia menandatangani perjanjian eksklusif jangka panjang untuk menggunakan Windows. Mereka tak punya rencana B dan menghilangkan kebebasan bertindak sendiri. Padahal mereka dapat melakukan sesuatu yang mirip dengan Samsung, dan menggunakan sistem operasi lain dan secara bersamaan terus mengembangkannya sendiri.
Bagaimana reaksi warga Finlandia ketika divisi ponsel Nokia dijual ke Microsoft?
Secara emosional, itu sangat-sangat berat. Finlandia adalah negara kecil yang pernah diabaikan. Dengan Nokia, mereka mampu menciptakan sesuatu yang sangat istimewa. Kejatuhan Nokia seperti kejatuhan diri sendiri dan juga kejatuhan nasional. Beberapa orang sangat marah, terutama pada Stephen Elop. (*)