Megawati Jengkel Sebut 'Baru Berkuasa Mau Seperti Orba', Ini Respon Jokowi dan Cak Imin
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Megawati Soekarnoputri singgung soal orang baru berkuasa dan bertindak seperti Orde Baru (Orba) dalam pidatonya dua hari lalu di harapan ribuan relawan Ganjar-Mahfud.
"Republik penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru?" teriak Megawati di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
Lantas, bagaimana respon Presiden Jokowi atas pernyataan Megawati tersebut.
Kepada wartawan Jokowi mengaku enggan memberi tanggapan.
"Saya tidak ingin memberi tanggapan," ujar Jokowi di Hutan Kota JIEP kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).
Respon Cak Imin
Sementara itu, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar sepakat dengan pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri soal tindakan penguasa saat ini seperti era Orde Baru.
Menurut dia, situasi itu terasa setelah Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menyatakan adanya pelanggaran etik berat Ketua MK Anwar Usman dalam putusan uji materi usia calon presiden dan cawapres.
“Ya sejak (putusan) MKMK itu mulai disadari semua pihak,” ucap Muhaimin di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/11/2023).
Ia menyatakan, kecurigaan akan munculnya kecurangan Pemilu 2024 bermula dari putusan tersebut.
Sebab, Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi itu, terbukti melakukan manuver untuk menggolkan perubahan syarat usia capres/cawapres, yang digunakan ponakannya Gibran Rakabuming Raka maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.
“Khawatir terjadi pemilu yang tidak fair, kemudian berbagai warning-warning itu muncul,” sebut dia.
Meski begitu, Muhaimin yakin situasi demokrasi dan pemilu yang jujur dan adil bakal tetap terjadi.
Caranya dengan terus menyuarakan keresahan serta mengawasi proses yang berlangsung saat ini.
“Tapi so far, kalau kita terus suarakan ini, insya Allah akan mengurangi lah, mengurangi tekanan-tekanan itu,” imbuh dia.
Isi Pidato Megawati
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menggencarkan kritik keras kepada penguasa. Ia menyebut saat ini penguasa bertindak seperti zaman orde baru. Namun, ia tak secara rinci menyebut siapa penguasa yang dimaksud.
"Kalian yang baru berkuasa, sekarang bertindak seperti orde baru," kata Megawati dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud di JI-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (27/11/2023) yang ditayangkan secara langsung.
Awalnya, Megawati menyinggung soal adanya tekanan kepada rakyat. Ia juga menyebut segala sesuatu harus dilakukan berdasarkan perundang-undangan.
"Bolehkah kamu menekan rakyatmu. Bolehkah kamu memberikan kepada rakyatmu tanpa melalui perundangan yang ada di Republik Indonesia ini," kata Megawati dengan nada menggelegar.
Megawati juga sempat menyinggung soal keluarga seseorang dalam pidatonya. Namun, tidak dijelaskan soal konteks keluarga yang ia maksud.
"Lalu, keluarganya itu apa sama ya, gak deh. Sorry ya, polisi. Emangnya keluarganya polisi juga ya? Enggaklah. Makan bakso juga, makan mi juga. Betul apa tidak? Takut apa tidak? Takut apa tidak? Takut apa tidak," teriak Megawati yang disambut jawaban panjang "Tidak" oleh massa relawan yang hadir.
"Yes, begitu dong," kata Megawati.
Presiden kelima ini mengaku ia seharusnya tak menyatakan hal tersebut. Namun, karena dirinya sudah jengkel, terpaksa ia menyampaikannya.
"Meskinya ibu gak usah ngomong begitu, tapi udah jengkel," katanya yang disambut tawa dan tepuk tangan massa.
Ia lantas menyatakan alasan dirinya menyampaikan pernyataan tegas tersebut. Ia menyinggung tentang pihak yang baru berkuasa.
"Republik ini penuh dengan pengorbanan, tahu tidak? Gitu dong? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman Orde Baru," ujar Megawati.
Massa lantas membalas pernyataan Megawati tersebut dengan kata "Lawan, lawan, lawan".
Lebih lanjut, Megawati menegaskan siap 'bertarung' secara jujur dan sehat di Pemilu 2024.
"Kalau mau bersaing, kita, kalau saya suka di PDI Perjuangan (mengatakan), 'Biar Ibu ini perempuan, tapi Ibu petarung'," ungkapnya.
Megawati pun mengatakan, ia seorang manusia yang juga punya rasa jengkel apabila tidak dihormati. Padahal, ia merupakan seorang mantan presiden.
"Ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah Presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," kata Megawati.
Lebih lanjut, Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia, yang namanya tentara rakyat Indonesia, aparat juga rakyat Indonesia. Benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut," ujar Megawati.
Oleh sebab itu, mengajak setiap relawan Ganjar-Mahfud untuk berani dalam ajang Pilpres 2024. Dengan begitu, lanjutnya, Ganjar-Mahfud bisa menang lewat satu putaran.
"Berani tidak? Berani tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita, Ganjar-Mahfud, satu putaran," katanya. (*)