Sempat Dapat Perawatan, Anak Gajah Sumatera di Pelalawan Mati dengan Kondisi Kaki Terjerat Nilon
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Seekor anak gajah sumatera ditemukan mati di Kabupaten Pelalawan, Riau pada Kamis (16/11/23) dengan kondisi kaki depan kanan mengalami luka parah akibat terkena jerat yang dipasang pemburu.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan mengatakan tim medis BBKSDA Riau sempat melakukan perawatan terhadap satwa dilindungi itu selama tiga hari setelah mendapat laporan dari warga yang melihat seekor anak gajah terpisah dari kelompoknya pada tanggal 13 november 2023 lalu.
Usai di obati, tim medis melepasliarkan anak gajah ke habitatnya. Namun tiga hari kemudian anak gajah itu ditemukan mati di aliran sungai.
“Anak gajah liar satu individu mengalami kematian setelah mendapatkan tindakan pengobatan oleh tim medis selama 3 hari di habitatnya,” ungkap Genman Suhefti Hasibuan.
Diketahui, satwa dengan bahasa latin Elephanus Maximus ini berusia 2 tahun dan berasal dari kantong Gajah Tesso Tenggara.
“Yang anak gajah yang sakit ini berdasarkan pengamatan langsung dilapangan oleh tim medis bobotnya kira kira 500 san kilogram dan diperkirakan berdasarkan bobot tersebut usianya sekitat 2 tahun jantan,” lanjutnya.
Diperkirakan, jerat yang melilit kaki depan sudah lebih dari dua bulan, sehingga kondisi luka sangat parah hingga kaki nyaris putus. Hal ini diduga menjadi penyebab kematian mamalia bertubuh besar tersebut.
“Kalau berdasarkan lilitan tali nilon sekitar berbulan bulan dan ini dugaan bisa saja mungkin tali nilon yang terlilit itu merupakan jerat untuk babi rusa di hutan,” tegasnya.
Dari hasil bedah bangkai ditemukan timbunan cairan pada paru-paru dan infeksi luka yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
Bangkai anak gajah langsung dikubur di lokasi. BBKSDA Riau menghimbau kepada warga untuk tidak memasang jerat di hutan, karena akan membahayakan satwa liar maupun dilindungi. (KB-06/Wahyu)