Sembari Cari Pakan, 3 Gajah Liar Masuk Kebun Sawit hingga Berenang di Danau Pangkalan Kerinci Barat
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Tiga ekor gajah sumatera liar muncul di Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelakawan sejak Rabu (22/11/2023).
Diperkirakan ada tiga ekor gajah sumatera yang muncul di Kelurahan Pangkalan Kerinci Barat tersebut. Biasanya gajah liar yang berasal dari kawasan hutan itu berkeliaran di Desa Rantau Baru dan Desa Kuala Terusan, Pangkalan Kerinci.
Namun kali ini hewan yang memiliki gading itu berjalan sedikit lebih jauh dari tempat awal menampakkan diri.
"Sudah tiga hari kita berupaya memantau dan membatasi pergerakan gajah itu. Ada tiga ekor, dua gajah dewasa dan satu anakan," sebut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan, Jumat (24/11/2023).
Beberapa hari sebelumnya, binatang bertubuh besar itu terlihat berjalan menyusuri semak belukar di dekat Desa Rantau Baru.
Pergerakannya dipantau masyarakat dari Jalan Koridor RAPP yang diduga mengarah ke kawasan hutan dan kebun kelapa sawit Desa Rantau Baru dan Desa Kuala Terusan. Namun terakhir satwa yang dilindungi negara itu bermain di areal yang berbeda.
Berdasarkan pantauan dari tim BPBD serta Bhabinkamtibmas, Banbisa, perangkat setempat dan petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Air (BKSDA) Riau mendapati gajah itu berada di belakang Gedung Olahraga (GOR) Tengku Pangeran Pangkalan Kerinci.
Tiga ekor gajah sumatera itu bermain di kebun sawit dan hutan yang ada di belakang GOR, sembari mencari pakan.
"Terlihat juga gajah-gajah itu berenang di danau yang ada di belakang GOR. Sampai sekarang masih di sekitar lokasi itu," tandas Zulfan.
Saat ini, BKSDA dan tim lainnya berupaya untuk menghalau gajah itu agar tidak mengarah dan masuk ke areal GOR.
Rencananya akan digiring ke habitatnya melewati jalur awal kedatangan satwa langka tersebut.
"Kalau mau digiring ke TNTN terlalu jauh, mungkin sedapatnya dihalau kawasan hutan yang jauh dari perkampungan dan perkebunan," pungkasnya. (*)