Anies Kritik Food Estate ala Jokowi Lalu Ganti dengan Sistem Contract Farming, Ini Perbedaannya
![Anies Kritik Food Estate ala Jokowi Lalu Ganti dengan Sistem Contract Farming, Ini Perbedaannya](https://www.sabangmeraukenews.com/foto_berita/2023/11/2023-11-26-anies-kritik-food-estate-ala-jokowi-lalu-ganti-dengan-sistem-contract-farming-ini-perbedaannya.jpeg)
Anies Baswedan kritik program food estate ala Jokowi. foto : net
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Calon presiden Anies Baswedan menyampaikan tinjauan kritisnya soal food estate. Alih-alih food estate, bila jadi presiden maka dia akan menggulirkan agenda pangan berupa contract farming.
"Kita ingin sampaikan fokus kita ke depan kita tidak akan mengonsentrasikan kepada food estate, justru kita ingin contract farming dibangun untuk Indonesia ke depan," kata Anies dalam 'Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia' yang digelar Walhi di Jakarta, Sabtu (25/11/2023).
Menurut Anies, konsep food estate tidak relevan untuk diterapkan di Indonesia yang notabene punya masalah dalam hal isu pangan. Baik dari segi produsen maupun konsumen.
Dia memaparkan food estate berpendekatan sentralistik sedangkan contract farming berpendekatan desentralisasi. Food estate hanya memberi kepastian di kawasan pertanian itu sendiri, sedangkan contract farming memberi kepastian untuk seluruh petani.
Fokus food estate adalah ekstensifikasi lahan sehingga merusak ekologi, sedangkan contract farming adalah mengintensifikasi lahan yang sudah ada supaya lebih produktif.
Selanjutnya, food estate disebutnya berjalan berdasarkan keputusan pemerintah pusat, sedangkan contract farming punya penyerapan hasil berbasis lokal oleh BUMN/BUMD kota besar melalui skema kontrak kerja.
Food estate juga dilihatnya dikuasai pemilik modal, sedangkan contract farming bekerjasama dengan petani dan pemilik modal.
"Mengapa food estate ini bukan menjadi opsi? Karena ini adalah pendekatan di mana negara menguasai produksi secara sentralistik," kata Anies.
"Sementara yang kita butuhkan sebaliknya, kita justru membutuhkan agar petani-petani yang tempatnya ada di seluruh wilayah Indonesia bisa mendapatkan kesetaraan, kesempatan agar produknya ikut di dalam pasar produk pertanian di Indonesia. Jadi dari sentralisasi menjadi desentralisasi," tutur dia.
Anies melanjutkan, dalam penerapan food estate, ekstensifikasi lahan pertanian pemerintah untuk meningkatkan produksi berefek pada banyaknya masalah lingkungan hidup. Itu kemudian memunculkan masalah rusaknya ekologi di kawasan lahan tersebut.
"Kita ingin menggeser fokusnya pada intensifikasi pertanian rakyat untuk peningkatan produktivitas pertanian kita. Jadi, petani yang ada dimana-mana itu jangan dilupakan, petani-petani harus dijadikan mitra untuk diajak terlibat dan difasilitasi," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun memamerkan Jakarta yang bekerja sama dengan Gapoktan seluruh Indonesia dan berkontrak selama lima tahun. Kerja sama itu merupakan bentuk praktik contract farming yang dinilai lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan pangan.
"Hasil produksi pertaniannya langsung dibeli ke luar Jakarta sehinga memotong mata rantai, harga gabah lebih tinggi, bagi yang di Jakarta terima harga beras lebih murah, dua duanya diuntungkan dan petani punya kepastian jangka panjang," ujar dia.
Anies menekankan bahwa dirinya bakal melakukan reformasi tata niaga di Indonesia dengan cara itu. Dia memastikan bakal menciptakan kebijakan yang berkeadilan.
Anies menekankan bahwa dirinya bakal melakukan reformasi tata niaga di Indonesia dengan cara itu. Dia memastikan bakal menciptakan kebijakan yang berkeadilan.
Seperti diketahui, Food estate adalah salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Pemerintahan Presiden Jokowi. Food estate merupakan kawasan lumbung pangan untuk menjaga ketahanan pangan, digelar di kawasan dengan pendekatan klaster. Gampangnya, food estate adalah pertanian pangan dalam skala luas dan terintegrasi.