Peternak Terpaksa Musnahkan dan Bagi-bagi Gratis Domba, Dipicu Kebanyakan Pasokan Daging
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Peternak domba di Australia terpaksa memusnahkan atau menyumbangkan domba mereka untuk menghemat biaya perawatan. Hal ini lantaran harga daging yang anjlok karena pasokan daging yang melimpah.
Meat and Livestock Australia (MLA) melaporkan, harga daging kambing telah merosot 70 persen dalam setahun terakhir menjadi 1,23 dollar AS per kg. Harga tersebut setara Rp 19.154 dalam kurs Rp 15.572 per dollar AS.
Analis pasokan global MLA Tim Jackson mengatakan, Asutralia mengalami beberapa musim yang sangat baik dalam beberapa tahun terakhir.
Berarti kawanan domba telah mencapai 78,75 juta ekor, terbesar sejak 2007," ujar dia, Kamis (23/11/2023).
Ia menjelaskan, faktor pendorong pertumbuhan kawanan domba dalam jumlah besar adalah curah hujan di atas rata-rata selama tiga tahun di wilayah domba Australia, seperti New South Wales dan Victoria.
Curah hujan sangat ideal untuk menanam rumput, sehingga kondusif untuk memberi makan dan membiakkan ternak.
Statistik MLA menunjukkan, kawanan domba Australia diperkirakan akan meningkat sebesar 23 persen dari angka terendah dalam 100 tahun pada 2020.
Akibatnya, kelebihan pasokan domba menyebabkan harga ternak menjadi lebih rendah.
Hal ini membuat peternak menelan kerugian. Padahal harga daging kambing sempat mencetak rekor tiga tahun lalu.
Penurunan harga daging kambing ini merupakan pukulan ganda bagi para peternak. Pasalnya, peternak kini harus memberi makan ternak dalam jumlah besar lebih lama.
Di sisi lain, salah satu orang dari jaringan supermarket Australia Woolworths Group McGuire mengatakan, harga yang anjlok belum berdampak ke tingkat eceran.
Pihaknya sendiri menyebut akan memangkas harga produk daging domba hingga 20 persen. (*)