Ketum Pemuda Pancasila Japto Masuk, Ini Daftar Penasihat dan Pembina Timnas Pemenangan AMIN
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sejumlah tokoh nasional dan purnawirawan jenderal masuk dalam daftar dewan penasihat, dewan pertimbangan dan pembina Timnas Pemenangan Anies-Cak Imin (AMIN). Pengumuman struktur puncak Timnas AMIN tersebut langsung disampaikan capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Selasa (21/11/2023).
Adapun di struktur dewan pertimbangan dipimpin oleh sekretaris jenderal masing-masing partai koalisi (PKS, PKB dan NasDem) yaitu Habib Aboe Bakar Al Habsyi, Hasanuddin Wahid dan Hermawi Taslim.
Selain itu, Anies juga mengumumkan sejumlah nama lain yang masuk dalam struktur Timnas AMIN sebagai dewan penasihat. Dewan penasihat dipimpin oleh Kiai Syukron Ma'mun.
"Dewan penasihat ini orang-orang yang didengar pendapat nasihatnya, mereka adalah tokoh-tokoh di masyarakat," ucap Anies.
Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila (PP) Japto Soerjosoemarno juga masuk menjadi dewan penasihat. Kemudian mantan Wakapolri Komjen (purn) Oegroseno, mantan Kepala BIN Letjen Sutiyoso, Soetrisno Bachir dan Hidayat Nur Wahid.
Sementara itu, Ketum NasDem Surya Paloh dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri masuk dalam jajaran dewan pembina.
Selain itu, ada juga Jan Darmadi, Ahmad Dhakiri dan Nyai Latifah. Anies mengatakan nantinya para pembina ini yang akan menaungi Timnas AMIN.
"Sebagai sebuah Timnas ada unsur pembinanya, terdiri dari Bapak Surya Paloh, Bapak Habib Salim Segaf Al Jufri," kata Anies.
"Bapak Jan Darmadi, Bapak Ahmad Dhakiri, dan Ibu Nyai Latifah. Ini adalah pembina yang akan menaungi kegiatan kami," kata Anies.
Sebelumnya Anies juga mengumumkan head coach Timnas AMIN yang akan diemban oleh Ahmad Ali. Anies memastikan Ahmad Ali akan didampingi tiga asisten coach yakni, Tamsil Linrung, Ahmad Heryawan atau Aher, dan Jazilul Fawaid.
Anies menyampaikan head coach dan asisten coach ini akan memikirkan strategi pemenangan Timnas AMIN. Dia menyebut mereka akan bekerja di pinggir lapangan.
Susunan Timnas AMIN
Sebelumnya, komposisi tim pemenangan yang diberi nama Tim Nasional Pemenangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) telah diumumkan pada Selasa (14/11/2023) lalu.
Adalah Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus yang ditunjuk menjadi Kapten Timnas Amin. Deretan tokoh dan politisi lain didapuk menjadi bagian dari Timnas Amin. Termasuk di dalamnya yakni 2 orang mantan menteri kabinet Presiden Jokowi yakni mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan Mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong.
Komposisi Timnas Amin ini terdiri dari para teknokrat yang berpengalaman di masing-masing bidang, serta figur yang memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan perubahan.
Berikut susunan lengkap komposisi Timnas Amin:
1. Kapten: Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus, merupakan penerima anugerah Bintang Dharma, asli Malang dan lulusan Akademi AU 1984. Syaugi adalah pilot jet tempur F-16 Fighting Falcon dengan 2000 jam pengalaman terbang dengan F16.
2. Co-Kapten (Ketua Harian): Sudirman Said merupakan aktivis anti korupsi. Dia juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia 2014-2016 dan salah satu pendiri MTI (Masyarakat Transparansi Indonesia), dan pimpinan rekonstruksi tsunami Aceh serta mantan sekjen PMI.
3. Co-Kapten: Thomas Trikasih Lembong adalah Ekonom Senior Indonesia, Lulusan dari Harvard University, Amerika Serikat. Dia juga profesional yang malang melintang di bisnis banking dan investment baik dalam dan luar negeri. Pernah menjadi Menteri Perdagangan RI (2015-2016) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI (2016-2019) serta dikenal penulis pidato internasional Presiden Joko Widodo.
4. Co-Kapten: Suyoto (Kang Nyoto) menjabat Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Nasdem sekaligus mantan Bupati Bojonegoro.
5. Co-Kapten: Al Muzzammil Yusuf merupakan ketua umum pertama PKS pada 2002-2003, asli Lampung dan lulusan Universitas Indonesia.
6. Co-Kapten: Nihayatul Wafiroh, yang merupakan tokoh penggerak perempuan, anggota DPR RI, lulusan dari IAIN Yogyakarta, Universitas Hawaii Amerika Serikat dan UGM masuk ke politik. Nihayatul merupakan aktivis dan akademisi.
7. Co-Kapten: M. Azrul Tanjung, adalah Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU). Azrul juga seorang peneliti sekaligus akademisi dengan fokus pengembangan ekonomi syariah
8. Co-Kapten: KH Nasirul Mahasin, merupakan kakak dari Gus Baha dan Pengasuh Ponpes Tahfidzul Quran, Rembang. Pernah menjabat Wakil Bupati Rembang (2000-2005).
9. Co-Kapten: Leontinus Alpha Edison, pemuda asli Pontianak ini, menjadi Co Founder Tokopedia yang merupakan perusahaan start up karya anak bangsa.
10. Co-Kapten: Yusuf Muhammad Martak, adalah Ketua Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) Ulama.
11. Co-Kapten: Ki Anom Suroto, adalah budayawan senior, dalang wayang kulit Purwa yang pernah mendalang di 5 benua.
12. Co-Kapten: Mohammad Jumhur Hidayat, adalah aktivis pergerakan dan pemberdayaan rakyat, Kepala BNP2TKI (2007-2014) serta Kepala Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (2022-2027).
13. Co-Kapten: KH. Maksum Faqih, adalah Putra bungsu KH Abdullah Faqih almarhum, pengasuh pondok pesantren Langitan, Widang, Tuban, Pengurus PBNU.
14. Sekretaris Jenderal: Novita Dewi, merupakan seorang Womenpreneur. Dia pernah menjadi Direktur Utama Jakarta Experience Board (JXB) (2019-2023), Peraih Chief Marketing Officer (CMO) of The Year 2022 dan 2023 atas perannya mentransformasi BUMD Jakarta Tourisindo atau yang sekarang lebih dikenal menjadi JXB.
Di bawah kepemimpinan Novita Dewi, JXB mampu mengubah JXB atau sebelumnya Jakarta Tourisindo yang selalu merugi menjadi perusahaan yang membukukan laba tiga tahun berturut-turut.
15. Bendahara Umum: Gede Widiade, adalah investor tujuh klub berbeda medio 2011 hingga 2021 dan pengelola Pancoran Soccer Field.
16. Ketua Tim Hukum Nasional: Ari Yusuf Amir, berpengalaman menangani perkara sengketa di Mahkamah Konstitusi, Pernah menjadi kuasa hukum mantan Ketua KPK Antasari Azhar, kuasa hukum mantan Kabareskrim Polri Susno Duadji, kuasa hukum mantan KSAD Jenderal Purn. Ryamizard Ryacudu, dan perkara-perkara lainnya. (*)