Waspada! Kondisi Ini Dapat Memicu Penyakit Jantung di Usia Muda
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pernah dengan Aterosklerosis? Atau lebih sering dengar penyakit jantung? Mari kita bahas.
Aterosklerosis adalah pengerasan pada pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak yang terbentuk dari kalsium lemak, dan kolesterol, berujung pada penyumbatan pembuluh darah, stroke, dan serangan jantung atau gagal jantung. Kondisi ini kerap diasosiasikan dengan orang tua.
Aterosklerosis adalah salah satu kondisi yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Dikutip dari Healthline, aterosklerosis adalah kondisi ketika pembuluh darah arteri mengalami penyempitan atau pengerasan akibat plak yang terbentuk dari kalsium, lemak, dan kolesterol. Aterosklerosis dapat memicu terjadinya penyumbatan pembuluh darah, stroke, serangan jantung, hingga gagal jantung.
Umumnya, aterosklerosis dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Namun studi terbaru yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology menemukan kalau orang yang masih muda juga memiliki risiko aterosklerosis yang bahkan sama sekali tidak disadari oleh pengidapnya. Kondisi ini kerap disebut dengan istilah aterosklerosis senyap atau 'silent atherosclerosis'.
Studi yang dilakukan oleh lembaga Centro Nacional de Investigaciones Cardiovasculares (CNIC) itu menganalisa pembuluh darah arteri penting, seperti karotis, femoralis, dan koroner, pada 4.000 pria paruh baya sehat di Madrid. Dari penelitian tersebut, mereka pun menemukan risiko aterosklerosis sejak usia muda sangat dipengaruhi oleh faktor tekanan darah dan kadar kolesterol.
Direktur science CNIC yang juga bertindak sebagai peneliti dalam studi tersebut, dr Borja Ibanez, mengungkapkan peningkatan tekanan darah dan kolesterol sejak usia muda memengaruhi risiko seseorang terkena aterosklerosis di kemudian hari.
"Melakukan pemeriksaan sejak dini (antara usia 20-25) dan secara agresif memitigasi faktor risiko tersebut sangatlah penting," ujarnya, dikutip dari Healthline, Selasa(21/11/2023).
Senada, pakar kardiologi dari Providence Saint John's Health Center di California, AS, dr Rigved Tadwalker mengatakan pemeriksaan kardiovaskular sudah selayaknya masuk dalam pemeriksaan kesehatan untuk kaum muda.
"Pendekatan ini sejalan dengan gagasan bahwa intervensi sejak dini dan mengendalikan faktor risiko secara agresif dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular," ucapnya.
Selain tekanan darah tinggi dan kolesterol, kebiasaan tidak sehat seperti merokok juga bisa meningkatkan risiko aterosklerosis sejak usia muda.
"Kita tahu kalau mereka yang memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) tinggi, tekanan darah di atas rata-rata, dan perokok memiliki risiko tinggi mengalami aterosklerosis lebih dini," kata dr Ibanez.
dr Tadwalker menambahkan pola hidup tak sehat, seperti begadang dan kurang tidur, juga memainkan peran yang signifikan dalam meningkatkan risiko aterosklerosis pada orang muda.
"Sleep apnea, dan kualitas tidur yang buruk secara umum, muncul sebagai salah satu faktor yang perlu diperhitungkan. Pola tidur yang terganggu dapat berujung pada peningkatan stres terhadap sistem kardiovaskular," ucapnya.
Faktor lain yang tak kalah penting, sambung dr Tadwalker, adalah riwayat aterosklerosis pada keluarga. Menurutnya, orang muda yang sejak awal sudah memiliki risiko harus melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah potensi penyakit kardiovaskular.
"Kita tahu kalau mereka yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga menghadapi risiko yang lebih tinggi, sehingga perlu melakukan pemeriksaan dini dan pengawasan ketat mengingat perkembangan aterosklerosis kerap senyap," pungkasnya. (*)