GMKI: Penangkapan Anggota Bawaslu Kota Medan Fenomena Gunung Es, Kongkalikong dan Pemerasan Diduga Terjadi di Daerah Lain!
SABANG MERAUKE NEWS, Jakarta - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Polda Sumut terhadap anggota Bawaslu Kota Medan dinilai merupakan fenomena gunung es jelang perhelatan pemilu 2024. Tindakan main mata maupun pemerasan oknum penyelenggara dengan peserta pemilu juga berpeluang terjadi di daerah lain.
Sebelumnya, anggota Bawaslu Kota Medan Azlansyah Hasibuan terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) tim saber Polda Sumut, Selasa (14/11/2023) malam lalu. Azlansyah yang merupakan koordinator pencegahan, data dan informasi Bawaslu Medan ini telah ditetapkan tersangka dalam kasus pemerasan calon anggota legislatif.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bekasi, Geraldo Aritonang mengatakan pihaknya mengapresiasi langkah Polda Sumut untuk mengawal pemilu bersih lewat OTT. Namun, kasus yang menjerat anggota Bawaslu Kota Medan tersebut adalah fenomena gunung es yang bisa terjadi di daerah lain termasuk di Bekasi.
"Upaya pemerasan dan sejenisnya bisa dilakukan oknum penyelenggara dan pengawas pemilu terhadap peserta pemilu. Mungkin saja praktik oknum yang terjadi di Bawaslu Kota Medan juga terjadi di daerah lain namun belum terungkap," kata Geraldo dalam keterangan tertulis diterima SabangMerauke News, Sabtu (18/11/2023).
Tudingan negatif kepada penyelenggara pemilu berawal dari proses seleksi yang tidak menggunakan mekanisme merit system dan sarat dengan kepentingan politik pribadi dan golongan.
“Coba saja lihat soal keterbukaan kepada publik terkait kinerja, sampai dengan apa saja yang sudah dilakukan penyelenggara pemilu termasuk Bawaslu, dari mulai dilantik sampai saat ini? Ini karena tidak ada transparansi”, katanya.
Tidak transparannya penyelenggara ditandai dengan terjadinya penundaan-penundaan pengumuman yang baru diumumkan pada menit-menit akhir di malam hari.
“Itu yang terjadi dalam tahapan seleksi calon anggota Bawaslu kabupaten/ kota beberapa waktu lalu tanpa penjelasan yang cukup memadai kepada publik”, katanya.
Karena itu GMKI Bekasi menyatakan integritas personal dan lembaga penyelenggara pemilu menjadi masalah yang mendesak untuk diperbaiki.
“Kami sebagai organisasi yang terakreditasi sebagai pengawas pemilu oleh Bawaslu meminta penyelenggara pemilu terutama KPU dan Bawaslu benar benar amanah pada tugasnya dan memegang teguh integritas”, imbuh Geraldo.
Selain itu dia juga berharap penyelenggara pemilu melakukan pembenahan tata kelola agar pemilu dapat terlaksana dengan baik, bersih dan demokratis sehingga hasilnya dapat dipercaya oleh rakyat.
“Kita ingin pemilu yang bersih karena itu kami mengawal setiap proses. Jangan sampai kejadian di Medan terjadi di daerah lain termasuk di Kota Bekasi. Kami mengawasi”, tegasnya. (*)