Ketakutan Disuntik Vaksin, Lansia Ini Sembunyi ke Kuburan
SabangMerauke News, Bekasi - Seorang pria lanjut usia ( lansia ) di Kelurahan Jatirangga, Kota Bekasi, kabur saat hendak divaksin oleh petugas empat pilar dalam pelaksanaan vaksin door to door . Bahkan, kakek itu langsung ngumpet di kuburan.
Kejadian langka ini tersebut terekam dan diunggah di media sosial. [email protected] perekam dan petugas lainnya sedang menghampiri kakek tersebut. Tampak kakek itu bersembunyi di sekitar makam serta di balik pagar bambu. Baca juga: Tinjau Vaksinasi Covid-19 Usia 6-11 Tahun di Natuna, KSAD: Jangan Takut Jarum Suntik.
"Ini lagi nyamperin orang yang mau divaksin, ngumpet di makam," ujar perekam video seperti yang didengar MNC Portal Indonesia, Minggu (13/2/2022).
Ketika berhadapan dengan sang kakek, petugas pun membujuk lansia itu untuk ikut dengan petugas mengikuti vaksinasi. Sambil tertawa, kakek tersebut pun akhirnya luluh dan ikut dengan petugas guna melakukan vaksinasi.
Dikonfirmasi, Lurah Jatirangga, Ahmad Apandi membenarkan kejadian tersebut. Apandi mengatakan, saat itu jajarannya sedang melaksanakan vaksinasi door to door. Adapun, kejadian bermula ketika petugas vaksinasi sedang menyuntikan vaksin terhadap tetangganya.
"Ketika kami di rumah samping (sebelah), mungkin beliau (kakek) melihat. Kemudian lari ke belakang, padahal keluarganya sudah menganjurkan untuk suntik vaksin," kata Apandi di Bekasi, Minggu (13/2/2022).
Apandi menjelaskan, petugas kemudian melakukan ajakan secara persuasif, yang juga diamini oleh keluarga sang kakek. Dia pun memastikan bahwa sang kakek bukan takut divaksin, melainkan takut terhadap jarum suntik.
"Setelah pendekatan persuasif, keluarganya juga mendukung, akhirnya (kakek) bersedia. Yang bersangkutan mau disuntik vaksin dosis pertama, beliau bukan takut vaksin, tetapi takut jarum suntik," ungkap Apandi.
Sementara, dalam kolom komentar beberapa warga net justru mengira sang kakek berada dalam paksaan saat hendak disuntik vaksinasi. Apandi pun melalui akun Instagramnya langsung membantah adanya unsur paksaan.
"Setelah disampaikan secara baik-baik, akhirnya yang bersangkutan bersedia di vaksin. Tidak ada unsur paksaan, keluarga dan cucunya juga ikut mendampingi," tukas Apandi. (*)