Tak Sampai Menjabat 8 Bulan, Penjabat Gubernur Ini Dicopot Mengaku Dizalimi dan Dapat Kiriman Penyakit Non Medis
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara mendadak mencopot Penjabat Gubernur Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu. Ia hanya menduduki jabatan tak sampai delapan bulan lamanya, sejak dilantik pada Maret silam.
Adapun penggantinya yakni Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal Zakaria Ali. Safrizal telah dilantik, Senin (13/11/2023) tadi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Jakarta.
Suganda pagi tadi sempat menyampaikan kata-kata perpisahan dengan jajaran pegawai dan pejabat Pemprov Bangka Belitung. Secara mengejutkan, Suganda yang hadir menggunakan kursi roda dan tongkat ini menyampaikan kalau dirinya telah dizalimi. Selain itu, Sekretaris Jenderal Ombudsman Republik Indonesia ini juga mengklaim mendapat penyakit kiriman non medis.
"Sakit kaki saya ini bukan sakit secara medis. Saya sudah puluhan kali ke dokter dan tidak ditemukan penyakit. Ini saya dapatkan satu bulan pertama saya ditugaskan ke Bangka Belitung," ujar Suganda Pandapotan Pasaribu dalam upacara di Kantor Gubernur Bangka Belitung, Senin (13/11/2023) pagi tadi.
Suganda yakin penyakit non medis tersebut akan sembuh bila sudah meninggalkan tugas di Bangka Belitung.
"Sakit ini di kaki saya sebelah kanan. Saya yakin mungkin waktunya Tuhan akan sembuhkan kaki saya ketika saya sudah tidak bertugas lagi di Bangka Belitung," ujarnya.
Selain penyakit non medis, Suganda juga menyebutkan menerima berbagai upaya pembunuhan karakter yang dilakukan sekelompok masyarakat. Pembunuhan karakter, kata dia, masih terjadi hingga pagi tadi sebelum pelantikan Penjabat Gubernur yang baru di Jakarta digelar.
"Sampai pagi ini masih ada juga yang melakukan pembunuhan karakter terhadap saya. Saya ingatkan kepada media dan tokoh-tokoh yang tidak mewakili 1,5 juta masyarakat Bangka Belitung ini. Anda tidak lebih dari 20 orang. Tetapi melakukan pembusukan, berita bohong, pembunuhan tidak hanya secara karakter tetapi juga fisik," ujar Suganda.
Suganda memberi ultimatum kepada pihak-pihak yang selama ini menyerangnya untuk berhati-hati.
Meski punya kemampuan untuk membalas, Suganda mengklaim tidak akan melakukannya dan menyerahkan kepada Tuhan untuk memberi pembalasan terhadap kelompok tersebut.
"Berhentilah kalian. Kita punya tuhan yang tidak tidur. Hati-hati. Apa yang kalian lakukan terhadap saya akan kembali ke kalian. Kita orang beragama meyakini kalau zalim terhadap orang dan orang itu tidak melawan tapi masih kalian lakukan maka kalian akan berhadapan dengan tuhan. Saya sebagai manusia tentu kecewa, sakit hati dan marah. Tetapi yang membalas itu hak Tuhan karena saya tidak punya hak membalas walau punya kemampuan untuk itu," ujar dia.
Suganda berharap apa yang menimpanya selama bertugas di Bangka Belitung tidak terjadi dengan Penjabat Gubernur yang baru.
Dia meminta PNS untuk mendukung semua kinerja pejabat yang baru dan tidak terprovokasi pihak-pihak yang gila jabatan.
"Saya ingin meninggalkan Bangka Belitung dengan damai. Dukunglah Penjabat Gubernur yang baru. Kepada Kepala OPD semoga bisa bekerja lebih baik lagi untuk kepentingan masyarakat dan negara," ujarnya.
Suganda juga berpesan agar netralitas PNS harus dijaga menjelang pelaksanaan konstelasi politik di Pemilu 2024. Netralitas, kata dia, sebuah keharusan meski menghadapi berbagai konsekuensi kehilangan jabatan.
"Kita harus menghasilkan pemimpin yang benar-benar dipilih masyarakat. Bukan dengan kecurangan atau manipulasi. Di situlah fungsi kita sebagai ASN. Tidak mudah memang karena konsekuensinya jabatan bisa lepas dan apa pun bisa terjadi. Tetapi di situlah kebanggaan kita yakni nama baik yang dibawa akan sampai kapan pun juga," ujar dia.
Suganda dilantik menjadi Penjabat Gubernur Babel pada 31 Maret 2023 lalu. (*)