Anak Muhammad Adil dan Seorang Kiai Diduga Masih Kuasai Mobil Mewah Aset Pemkab Meranti, Kabarnya Ada di Pulau Jawa
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti akan menarik aset milik pemerintah daerah berupa 2 unit kendaraan roda empat yang sampai saat ini masih dikuasai oleh oknum tertentu yang tidak memiliki hak pakai.
Kedua jenis mobil mewah tersebut masih dikuasai oleh keluarga inti dan tim mantan Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada April silam.
Plt Bupati Kepulauan Meranti, AKBP (Purn) Asmar mengatakan, hingga saat ini belum ada itikat baik dari kedua pihak untuk mengembalikan mobil yang merupakan aset pemda tersebut.
Adapun mobil yang dikuasai tanpa hak tersebut berjenis Toyota Fortuner, diduga masih dalam penguasaan anak Muhammad Adil. Sementara satu unit mobil jenis Toyota Camri diduga masih dipakai salah satu tokoh agama yang dulunya dijadikan sebagai penasihat Adil.
"Hingga saat ini belum ada pengembalian aset berupa mobil dinas yang digunakan anak mantan bupati dan seorang kiai yang jadi penasihat bupati terdahulu. Kita maunya mobil ini cepat dikembalikan. Yang lama-lama itu cukup sudah, tidak ada aturan itu. Harus dikembalikan," tegas Asmar, Senin (13/11/2023).
Asmar menjelaskan, pihaknya akan menggunakan segala upaya untuk menemukan kedua mobil mewah yang merupakan aset pemda tersebut.
"Tahap awal dengan cara persuasif. Jika tidak, kami akan lakukan upaya penegakan hukum apabila ada aksi penolakan," kata Asmar lagi.
Jangan Ada Persekongkolan Jahat
Sementara itu, mantan Bupati Kepulauan Meranti Irwan Nasir bereaksi keras terhadap persoalan ini. Menurutnya, hal tersebut sudah merupakan sebuah perilaku kriminal yakni penggelapan.
"Seorang pejabat publik yang sudah tidak menjabat, baik itu ada keluarga maupun orang dekatnya ketika menguasai aset daerah itu harus dikembalikan. Jika tidak, itu merupakan sebuah perilaku yang jahat yakni upaya melakukan penggelapan," kata Irwan.
Diceritakan Irwan, saat dirinya sudah tidak lagi menjabat sebagai bupati, aset berupa mobil dinas yang dipakainya pernah ditarik paksa oleh Muhamad Adil. Padahal menurutnya mobil tersebut harusnya menjadi miliknya yang diperoleh melalui proses lelang di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).
"Waktu Muhamad Adil menjabat, mobil dinas yang ada pada saya pernah ditarik paksa, saya pun tidak tahu apa motifnya. Padahal mobil tersebut berhak dimiliki mantan bupati melalui proses lelang sebagai terimakasih negara kepada saya atas pengabdian yang dilakukan," ujar Irwan.
Irwan pun kemudian mempertanyakan sikap pemerintah daerah kala itu.
"Saya juga mempertanyakan sikap Pemda, dulu waktu di zaman Adil bersikeras melakukan itu kepada saya. Tentunya ini juga berlaku terhadap dia. Jika diam saja tentu ada yang tidak beres, dan sekda selaku pengelola aset daerah jangan ada terkesan pembiaran," ujarnya lagi.
Dikatakan lagi, jika pemerintah daerah tidak bersikap, maka masyarakat bisa aja melaporkan, karena mobil-mobil dinas tersebut dibeli dari uang rakyat.
"Ada persekongkolan jahat, jika pemda tidak bersikap. Masyarakat bisa saja melaporkan hal ini kepada BPK atau kepada pihak berwajib, karena memang anggarannya dari uang milik negara yang berasal dari rakyat juga," pungkasnya.
Berada di Pulau Jawa
Di tempat terpisah, Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kepulauan Meranti, Tarmizi saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya tengah melakukan proses untuk penarikan terhadap aset tersebut.
Tarmizi beralibi kalau dirinya baru kembali menduduki jabatan saat ini, karenabeberapa waktu lalu dipindahkan ke tempat lain. Ia mengaku akan menarik mobil yang masih dikuasai keluarga Muhammad Adil
"Saat ini mobil yang ada pada keluarganya (Adil) akan kita tarik, sembari nunggu ada hal yang perlu diselesaikan," kata Tarmizi
Sementara satu unit mobil yang ada pada salah satu tim Muhammad Adil diketahui berada di Jawa.
"Hingga saat ini kita sedang melacak di mana keberadaan mobil tersebut," tukasnya. (R-01)