Fatal! Inilah Penyebab Kerusakan Permanen Transmisi Mobil Matik, Sering Tak Dipahami Pengemudi
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pengoperasian mobil matic lebih simpel dibandingkan dengan transmisi manual karena pengemudi tidak perlu lagi mengoperasikan pedal kopling dan perlu sering-sering memindahkan posisi gigi transmisi.
Meski demikian, pengemudi tidak boleh asal-asalan memainkannya agar tidak terjadi panas berlebih atau overheat.
Berbeda dengan transmisi manual, transmisi matik bisa mengalami panas berlebih ketika beban kerjanya lebih berat dari yang seharusnya.
Maka dari itu, pengemudi mobil matik perlu memperhatikan kesalahan apa saja yang dapat membuat transmisi matik mengalami overheat.
Pemilik bengkel spesialis Worner Matic Hermas Efendi Prabowo mengatakan, tak sedikit pengendara yang menahan atau menggantung pedal gas saat berhenti di tanjakan padahal itu bisa menyebabkan kerusakan transmisi matik secara permanen.
Ketika transmisi dipaksa bergerak dalam kondisi terbebani oleh gaya dorong ke belakang saat menanjak, itu sama saja membuat transmisi bekerja lebih keras daripada biasanya menurut Hermas.
“Tekanan oli transmisi yang dihasilkan jadi lebih besar untuk mengimbangi gaya dorong ke belakang tersebut, itu membuat oli dan komponen transmisi lebih cepat panas, akhirnya overheat dan transmisinya hilang tenaga,” ucap Hermas, Minggu (4/6/2023).
Sementara, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Jamaludin mengatakan overheat pada transmisi matik terjadi lantaran adanya perbedaan putaran antara mesin dan laju kendaraan.
“Ketika putaran mesin atau Rpm tinggi dan terjadi selip di dalam torque converter sangat besar maka oli transmisi akan menjadi lebih panas, sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” ucap Jamal, Senin (30/10/2023).
Jamal mengatakan selain sebagai pelumas oli matik juga sebagai fluida yakni cairan yang mentransfer tenaga mesin menjadi gaya putar pada masing-masing roda penggerak.
Oleh sebab itu oli matik saat bekerja selalu dalam tekanan tinggi dan selalu bersirkulasi maka dari itu ketika beban kerjanya bertambah suhunya akan cenderung lebih mudah meningkat.
“Pengguna sebaiknya tidak memaksakan mobil matik dengan membuat mesin berputar terlalu kencang namun laju mobil pelan dalam waktu lama, biasanya ini terjadi di tanjakan atau saat mobil menerima beban berat,” ucap Jamal. (*)