Cak Imin-Sandiaga Kompak Sebut Survei Penggiringan Opini dan Alat Intimidasi, Ini Alasannya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan survei-survei politik teranyar soal Pilpres 2024 yang menyatakan responden ingin berlangsung satu putaran bagian dari penggiringan opini.
"Survei yang mau-maunya saja deh," ujar Cak Imin saat hadir di acara HUT ke 12 Partai Nasdem, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023).
Bahkan, Cak Imin juga menjelaskan terkait dengan hasil survei Populi Center. Dia menyebut kalau survei itu merupakan penggiringan opini.
“Pasti lah itu (penggiringan opini)," kata dia.
Cak Imin menyebutkan bahwa lembaga survei bakal menyampaikan proyeksinya dengan suatu tujuan yaitu sesuai dengan apa yang dimau.
“Survei semau-maunya aja deh," kata dia.
Senada dengan Cak Imin, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan survei kini tidak hanya menjadi alat untuk mengukur elektabilitas saja, tetapi sudah menjadi alat untuk mendelegitimasi atau promosi sosok capres cawapres tertentu.
“Ternyata survei itu bukan hanya digunakan untuk strategi akurasi, tapi lebih untuk intimidasi dan promosi kandidat masing-masing," ujar Sandiaga di acara pembekalan caleg PPP se-Indonesia, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (11/11/2023).
Tidak hanya itu, Sandiaga mengatakan, survei juga bisa digunakan untuk memotivasi pasangan capres cawapres, tetapi juga bisa menimbulkan bias informasi di masyarakat.
"Tapi itu ada gunanya masing-masing untuk memberikan semangat atau memberikan disinformasi dan lain sebagainya," kata dia.
Meski demikian, kegunaan survei untuk mengukur elektabilitas dan sejenisnya tetap perlu dihormati. Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga Sandiaga pun mengungkap hasil survei internal PPP terkait Pilpres 2024.
Menurut dia, ada persaingan begitu ketat antara pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Tetapi, hasil survei internal tetap menyatakan pasangan Ganjar dan Mahfud masih unggul dibandingkan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
"Kenapa? Karena menurut survei terakhir pemilih Ganjar-Mahfud sudah di atas 30 persen guys, menuju 35 persen ke atas," tutur dia.
“Ini survei, karena media di luar tidak saya sampaikan secara terbuka, tapi kami punya potensi yang besar," kata Sandiaga lagi.
Seperti diketahui, sebelumnya lembaga Survei Populi Indonesia merilis Survei Nasional (Surnas) Starting Point: Posisi Elektoral Menjelang Kampanye 2024 menyebutkan responden yang mendukung Pilpres berlangsung satu putaran mencapai 63,9 persen.
Survei nasional yang dilakukan pada 29 Oktober sampai 5 November 2023 itu menyampaikan 26,9 persen responden menginginkan dua putaran, 4 persen tak masalah dengan jumlah putaran, dan 4,2 persen lainnya tidak menjawab. (*)