Sebut Cak Imin Ahli Lihat Peluang, Sekjen PDIP: Yang Penting Jangan Lakukan Rekayasa Hukum di MK
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto merespons pidato Calon Wakil Presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang sempat menyinggung AMIN alias Anies-Cak Imin saat menghadiri acara pengukuhan Professor Doktor Ma'mun Murod sebagai Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Dalam pidatonya, Hasto menyebut Cak Imin ahli melihat peluang. Menurutnya, Cak Imin boleh saja kampanye dengan istilah 'AMIN'. Asal, tidak melakukan rekayasa hukum di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Juga Pak Muhaimin Iskandar terima kasih, kampanye boleh saja Cak Imin di sini. Yang penting tidak melakukan rekayasa hukum di MK," kata Hasto dalam sambutannya di UMJ, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (9/11/2023).
Hasto menyebut Cak Imin tidak hanya sahabat namun ahli melihat peluang. Hal itu dibuktikan, Cak Imin yang langsung deklarasi bersama bakal capres Anies Baswedan saat Presiden Jokowi lengah.
"Karena Cak Imin tidak hanya sahabat, beliau ini ahli melihat peluang. Begitu Pak Jokowi lengah sedikit, langsung deklarasi dengan Pak Anies," jelasnya.
Sebelumnya, dalam alam sambutannya, Cak Imin mengaku bangga atas pengukuhan Professor Doktor Ma'mun Murod sebagai Guru Besar di UMJ. Cak Imin mengaku sempat tak berani memberikan ucapan selamat karena pidato Professor Doktor Ma'mun Murod yang menyinggung politisi.
"Yang jelas dengan posisi guru besar yang luar biasa ini telah lahir seseorang yang membanggakan kita semua khusus membanggakan ibunda dan seluruh keluarga tentunya kita ikut bangga dan bersyukur. Saya tadi sudah hampir nggak berani menyampaikan ucapan selamat karena isi ceramah pidato pengukuhannya benar-benar menyakitkan," kata Cak Imin.
Pidato itu pun disambut gelak tawa. Cak Imin menyebut pidato itu menyakitkan bagi politisi. Namun, menurutnya, pidato Professor Doktor Ma'mun Murod mengingatkan untuk melaksanakan Pancasila sebaik-baiknya.
"Menyakitkan Pak Arsul, menyakitkan Pak Jazilul, menyakitkan Pak Hasto, menyakitkan Pak Hidayat Nur Wahid di mana-mana Pancasila ternyata tidak terbukti berpancasila dengan baik," jelasnya.
Cak Imin kemudian membahas soal pengucapan 'amin' dalam islam hukumnya sunnah atau tidak wajib. Namun, dengan bercanda, katanya, yang wajib adalah melaksanakan Pancasila dan AMIN menang.
"Saya bersahabat dengan salah satu Ketua IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) di DKI kemudian namanya Ari diajak ke sini acara di sini Ari bilang menurut agama menyampaikan amin di akhir doa itu hukumnya sunnah tidak wajib. Yang wajib adalah melaksanakan Pancasila dan AMIN menang," pungkasnya.
"Mohon maaf ini hanya sekedar menyegarkan suasana, sekali lagi selamat professor selamat untuk UMJ selamat untuk keluarga besar Pak Prof Ma'mun Nurod kita semua ikut bangga dan bersyukur insyaallah," lanjutnya. (*)