Komisaris PTP Nusantara V Ini Mundur Gara-gara Jadi Tim Kampanye Prabowo-Gibran, Yang Lain Gimana?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Bakal calon presiden-calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memikat sejumlah pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bergabung dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Pemilu Presiden 2024.
Alhasil, beberapa pejabat BUMN yang masuk TKN Prabowo Gibran harus melepas jabatan yang diembannya.
Salah satunya pejabat BUMN yang dimaksud yakni Budiman Sudjatmiko, Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V (PTPN V).
"Surat pengunduran diri saya akan saya tujukan ke Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham. Kemudian tembusan kepada Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara V dan Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara V," kata Budiman Sujatmiko, Selasa (7/11/2023) lalu.
Budiman diangkat sebagai Komisaris Independen PTPN V pada Januari 2021. Ia sebelumnya merupakan kader PDI Perjuangan.
Namun sikap politiknya yang berseberangan karena mendukung Prabowo, menyebabkan PDI Perjuangan menempuh langkah organisatoris terhadap status keanggotaannya di partai.
Selain Budiman, pejabat BUMN yang mundur lainnya adalah Muhammad Arief Rosyid Hasan yang merupakan Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Arief juga telah menyatakan akan mundur setelah ditunjuk sebagai Komandan Pemilih Muda di TKN Prabowo-Gibran.
Selain dua nama tersebut, ada beberapa nama dalam TKN yang tercatat sebagai komisaris BUMN. Mereka antara lain Wakil Ketua TKN Condro Kirono yang merupakan Komisaris PT Pos Indonesia (Persero), Wakil Ketua TKN Ali Masykur Musa yang merupakan Komisaris Utama PT Pelni (Persero), Wakil Ketua TKN Gustaaf Patty yang merupakan Komisaris PT Pupuk Kaltim, serta Wakil Komandan Relawan Maret Sueken yang merupakan Komisaris PT Djakarta Llyod (Persero).
Nama-nama mereka ada di situs perusahaan. Namun, belum diketahui apakah telah mengajukan pengunduran diri atau belum.
Sudah Ada Aturan
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengapresiasi langkah pejabat BUMN yang mundur karena turun ke gelanggang politik praktis. yang diambil tersebut. Dia menegaskan pihak lain yang masih menjabat komisaris dan masuk dalam tim kampanye bakal capres manapun agar ikut mengundurkan diri.
"Saya berterima kasih kepada komisaris yang telah mengundurkan diri seperti Arief Rosyid yang kemarin karena masuk tim kampanye Prabowo-Gobran mengundurkan diri dari komisaris BSI," kata dia kepada wartawan, Kamis (8/11/2023).
"Saya sih berharap juga kepada komisaris-komisaris yang terlibat di tim kampanye di pihak manapun supaya bisa membuat surat pengunduran diri kepada kami di BUMN," sambungnya.
Arya mengatakan, upaya tersebut akan mempermudah administrasi ke depannya. Arya menilai, langkah pengunduran diri juga sebagai upaya yang terbaik.
"Jadi kami gak perlu mengeluarkan surat pemberhentian langsung gitu tapi lebih baik kan kalau adanya kesadaran-kesadaran dari para komisaris yang terlibat di tim kampanye atau di pihak manapun di ajang pilpres ini. Semoga komisaris-komisaris lain bisa meniru langkah Arief Rosyid yang secara sadar langsung mengundurkan diri dari komisaris BUMN," bebernya.
Arya menerangkan, Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengeluarkan aturan yang melarang pejabat di BUMN untuk ikut terlibat dalam politik, termasuk pada konteks ini adalah komisaris.
"Kan memang sudah ada aturan main ya yang dikeluarkan oleh pak Erick Thohir dengan SK yang menyatakana bahwa baik komisaris baik direksi tidak boleh terlibat kampanye ya," ujarnya.
"Jadi ini langkah-langkah yang saya rasa akan dimaklumi oleh semua insan BUMN yang ada di jabatan, baik itu komisaris dan direksi, gitu. Jadi langkah ini sangat baik kalau langsung mengundurkan diri," pungkasnya. (*)