Jokowi Lengser 2024, Bagaimana Nasib Proyek Tol Trans Sumatera Termasuk di Riau?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Indonesia sebentar lagi akan memasuki tahun pemilihan umum atau Pemilu 2024. Artinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sebentar lagi akan menyelesaikan jabatannya setelah memimpin selama dua periode lamanya.
Namun, proyek Tol Trans Sumatera masih berlangsung. Lantas bagaiman nasibnya setelah Jokowi tak lagi menjabat Presiden alias ada pemimpin baru?
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Herry Trisaputra Zuna menilai sebuah proyek diputuskan untuk dibangun karena melihat kebutuhannya. Menurut Herry pembangunan Tol Trans Sumatera bermanfaat bagi masyarakat.
"Kalau menurut saya itu untuk kepentingan masyarakat, kepentingan ekonomi, mestinya akan dilanjutkan," kata Herry, ditemui di Kantor di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).
Menurutnya manfaat yang paling terasa dari keberadaan proyek ini ialah pemangkasan waktu tempuh. Hal ini juga terlihat dengan keberadaan Tol Trans Jawa.
"Bandingin dengan dulu sebelum ada tol kan terasa tuh. Harusnya dengan jarak 100 km kurang lebih 1 jam. Kalau 400 km ya 4 jam. Kalau bawa makanan ya keburu busuk,” tuturnya.
Adapun pemerintah membagi pelaksanaan pembangunan proyek JTTS ini dalam dua tahap. Tahapan pertamanya yang tengah berlangsung saat ini hingga 2024. Pemerintah pun terus mengebut penyelesaiannya hingga sebelum masa purna jabatan Jokowi.
"JTTS ini kan proses. Ya yang sudah dimulai bagus, ya tentu harus terus dilanjutkan. Di dalam Perpres memang disebutkan sampai 2024 ini kita mulai sampai Jambi. Nah ini lagi kita proses dari Betung ke Jambi. Nah tentu habis ini kita lanjutkan lagi dari Betung dan seterusnya," jelasnya.
Seperti diketahui, Tol Trans Sumatera merupakan sebuah jalan bebas hambatan yang akan menghubungkan seluruh kota di Pulau Sumatera melalui akses jalan tol.
Jokowi memaparkan pemerintah ingin membangun kurang lebih 2.800 kilometer jalan tol di Pulau Sumatera dalam proyek Jaringan JTTS. Untuk koridor utamanya saja, Jokowi memaparkan jalan tol yang akan dibangun sepanjang 1.800 kilometer.
"Di Pulau Sumatera ini akan kita bangun kurang lebih 2.800 km jalan tol, untuk backbone nya sendiri koridor utamanya kurang lebih 1.800 km. Dan kita harapkan dengan pembangunan ini ada kecepatan mobilitas barang dan jasa, sehingga daya saing kita menjadi semakin baik," ungkap Jokowi saat meresmikan jalan tol Indralaya-Prabumulih, Kamis (26/10/2023).
Sejauh ini sudah banyak jalan tol Trans Sumatera yang tersambung dan manfaatnya sudah banyak dirasakan masyarakat.
Menurut cerita yang dia dapatkan secara langsung, banyak masyarakat yang mengaku sangat terbantu dengan jalan tol Trans Sumatera. Misalnya saja untuk bepergian dari Palembang ke Lampung yang tadinya memakan waktu hingga 12 jam, kini cuma butuh 3,5 jam paling lama.
Meski demikian, hingga rampungnya jabatan Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara, proyek Jalan Tol Trans Sumatera ini belum dapat rampung sepenuhnya dari Lampung hingga ke Aceh.
Adapun masa berakhirnya kepemimpinan Presiden Jokowi pada tanggal 20 Oktober 2024 mendatang.
Diperkirakan, progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera hingga berakhirnya jabatan Presiden Jokowi baru dapat tersambung dari Provinsi Lampung hingga ke Provinsi Jambi. (*)