Habis-habisan Poles Citra dan Investasi Politik Tapi Tak Jadi Cawapres, Diduga Alasan Erick Thohir Tak Gabung Jadi Timses
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir gagal menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Lantaran merasa rugi usai melakukan berbagai upaya buat menaikkan elektabilitas tetapi tak terpilih, Erick dinilai memilih tidak bergabung ke dalam tim pemenangan bakal Capres Prabowo Subianto.
Menurut pengamat politik Ari Junaedi, Erick selama ini terus memoles citra dirinya supaya kuat secara politik yang berdampak terhadap elektabilitasnya yang bersaing di posisi 5 besar.
Akan tetapi, meski mengantongi elektabilitas yang mumpuni serta mempunyai modal yang cukup sebagai pengusaha ternyata tak membuat sosok Erick digaet menjadi bakal cawapres Prabowo, atau dari 2 koalisi politik lainnya yang mengusung bakal calon presiden Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
“Dengan tidak menjadi Cawapres saja, Erick sudah kehilangan sebagian aset kapital karena sudah melakukan konsolidasi politik melalui partai politik dan ormas," kata Ari pada Minggu (5/11/2023).
Ari juga sempat menyinggung soal konsolidasi Erick dengan organisasi masyarakat. Selama ini hubungan Erick dengan Nahdlatul Ulama sangat dekat.
“Jauh sebelum proses pencalonan berjalan, Erick aktif melakukan promotion and branding politik melalui berbagai event yg dikemas sebagai kegiatan BUMN dan PSSI," ucap Ari yang juga menjabat Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.
Meski mempunyai modal elektabilitas, mengantongi dukungan dari kalangan NU, serta memiliki modal kuat, Ari menilai wajar jika Erick memilih menyingkir karena kalah saing dari putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, yang justru mendampingi Prabowo sebagai bakal cawapres.
“Narasi yang menyebut Erick sudah 'mematikan' mesin politik secara otomatis karena tersingkir dari bursa Cawapres-nya Prabowo tentu bisa memudahkan kita untuk memahami pernyataan Prabowo yang menegaskan Erick tidak mungkin bergabung di timses Prabowo," ucap Ari.
Diketahui Erick sempat menjadi figur yang masuk dalam kandidat bacawapres Prabowo.
Ia sempat didorong oleh Partai Amanat Nasional (PAN) untuk mengisi kursi bakal RI-2 KIM. Namun, akhirnya KIM sepakat memasangkan Prabowo dengan Gibran.
Erick merupakan anggota kehormatan Banser NU dan juga terlibat sebagai Ketua Panitia Pengarah Hari Lahir 1 Abad NU.
Selain itu, kiprah Erick sebagai Menteri BUMN dan Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) juga dianggap mumpuni di mata Presiden Joko Widodo. (*)