Sedang Persiapkan Taktik, Hamas Janjikan Kejutan Bikin Israel Frustasi
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Serangan kelompok pejuang Palestina Hamas ke wilayah Israel beberapa waktu lalu mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Israel dikenal memiliki sistem pertahanan dan intelijen yang baik, sehingga membuatnya sulit untuk ditembus.
Tak berhenti disitu, Hamas bersiap menghadapi perang yang panjang di Jalur Gaza melawan Israel. Menurut sumber, mereka yakin dapat menahan kemajuan Israel cukup lama untuk memaksa musuhnya menyetujui gencatan senjata.
Terowongan Hamas yang dinilai cukup kebal teknologi Israel pun jadi andalan. Pimpinan Hamas pun menjanjikan kejutan, terutama dalam teknologi persenjataan.
Hamas yang menguasai Gaza, menurut sumber telah menimbun senjata, rudal, makanan dan pasokan medis. Hamas yakin ribuan pejuangnya dapat bertahan berbulan-bulan di kota yang memiliki terowongan jauh di bawah dan diprediksi membuat pasukan Israel frustrasi dengan taktik gerilya perkotaan.
Pada akhirnya, Hamas yakin tekanan internasional kepada Israel ketika korban sipil meningkat, dapat memaksa gencatan senjata dan penyelesaian melalui negosiasi, misalnya pembebasan ribuan tahanan Palestina yang ditukar dengan sandera.
Saat ini, Hamas diketahui Hamas memiliki sekitar 40.000 pejuang. Mereka dapat bergerak menggunakan jaringan terowongan berbenteng yang luas, panjang ratusan kilometer dan kedalaman hingga 70 meter, yang dibangun selama bertahun-tahun.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, militan di Gaza terlihat muncul dari terowongan untuk menembaki tank Israel, kemudian menghilang kembali ke dalam jaringan.
Militer Israel mengatakan tentara dari unit teknik tempur khusus Yahalom telah bekerja dengan pasukan lain untuk menemukan dan menghancurkan terowongan Hamas. Serangan udara menyasar terowongan itu juga sudah digelar. Sejauh ini, belum diketahui efektivitasnya.
Di sisi lain, Ali Baraka, kepala Hubungan Eksternal Hamas yang berbasis di Beirut, mengatakan pihaknya secara bertahap meningkatkan kemampuan militer, khususnya rudalnya.
Pada perang Gaza tahun 2008, roket Hamas memiliki jangkauan maksimum 40 km namun jangkauannya meningkat jadi 230 km pada konflik tahun 2021.
"Dalam setiap perang, kami mengejutkan Israel dengan sesuatu yang baru," kata Baraka kepada Reuters dilansir dari detik.com. Maka, perang ini dinilai akan berlangsung lama dengan taktik dan teknologi masing-masing.
"Misi untuk menghancurkan Hamas tidak mudah dicapai," kata Marwan Al-Muasher, mantan menteri luar negeri Yordania yang kini bekerja untuk Carnegie Endowment for International Peace di Washington.
"Tidak ada solusi militer terhadap konflik ini. Kita berada dalam masa-masa kelam. Perang ini tidak akan berlangsung singkat," kata dia.
Saat ini, lebih dari 9.061 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 3.760 anak-anak dan 2.326 perempuan serta 32.000 terluka dalam serangan balasan Israel di Gaza hingga Kamis (2/11/2023). (*)