Asmar Ungkap 7 Desa di Wilayah Operasional RAPP di Kepulauan Meranti Masih Miskin Ekstrem, Kok Bisa?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti Asmar mengungkap sebanyak 7 desa yang berada di wilayah operasional PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) masih berstatus miskin ekstrem. Hal itu disampaikan Asmar saat berkunjung ke kompleks RAPP di Pangkalan Kerinci, Jumat (3/11/2023).
"Kondisi hari ini, sejumlah desa di Meranti terpapar miskin ekstrem. Ada 7 desa di antaranya yang miskin ekstrem terdapat di wilayah kerja PT RAPP," kata Asmar di hadapan sejumlah petinggi perusahaan yang terafiliasi dalam April Group tersebut.
Asmar menyampaikan harapannya agar keberadaan perusahaan bisa meningkatkan potensi penerimaan daerah dari pemanfaatan hutan. Selaib itu ia juga meminta dilakukan peningkatan program Corporate Social Responsibility (CSR) PT RAPP di Kepulauan Meranti.
"Besar harapan kami, pemanfaatan hutan di Meranti dapat meningkatkan pendapatan daerah dan program CSR perusahaan dapat ditingkatkan ke bidang infrastruktur. Ada beberapa jalan desa yang hingga kini belum mampu kami sentuh, kami minta bantuan RAPP untuk membangunnya," kata Asmar.
Meski demikian, Asmar juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama yang baik PT RAPP dengan Pemkab Meranti. Di antaranya dalam bentuk bantuan UMKM, beasiswa, dan penanggulangan stunting di Kepulauan Meranti saat ini.
"Mudah-mudahan RAPP dapat selalu bersama pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim dan turut serta membangun Kabupaten Kepulauan Meranti," harap Asmar.
Di Kepulauan Meranti, sejak tahun 2009 berdasarkan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, April Group mengelola 54.350 hektar lahan untuk kegiatan penanaman akasia sebagai bahan baku produksi industri pulp and paper. Termasuk untuk kegiatan pemanenan, perlindungan hutan, tata kelola air, restorasi hutan dan pemberdayaan masyarakat.
Kunjungan kerja tersebut membahas potensi pendapatan daerah dan memenuhi undangan manajemen PT RAPP dibawah naungan April Group. Selain itu juga meninjau Royal Golden Eagle (RGE) Technology Centre yang berada kompleks industri PT RAPP. RGE Technology Center merupakan pusat riset dan pengembangan perusahaan April Group.
Asmar juga diajak berkeliling dan menyaksikan proses operasional pengolahan bahan baku di pabrik hingga menghasilkan produk kertas siap pakai.
Direktur PT RAPP Mulia Nauli menjelaskan, saat ini RAPP mampu memproduksi kertas sebanyak 1,15 juta ton per tahun. Angka ini menempatkan PT RAPP sebagai perusahaan produsen kertas terbesar ketiga di dunia.
"Dengan menambah kapasitas 500 ribu ton tahun depan, kita akan menjadi terbesar kedua di dunia," kata Mulia.
Turut mendampingi Plt Bupati Asmar, Sekda Bambang Supriyanto, Asisten I Irmansyah, Asisten II Suhendri, Staf Ahli Randolph Hutauruk, sejumlah Kepala OPD, dan pejabat eselon III lainnya.
Sedangkan mendampingi Direktur RAPP Mulia Nauli, hadir General Manager Wan Jakh, Manager Humas Meranti Susilo Sudarman, dan Deputy Head Corporate Disra Alldrick. (R-01)