Disuruh Beradegan Cabul, Video Rekaman 4 Siswa SD di Pekanbaru Dikirim ke Group Whatsapp LGBT
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kejahatan seksual kembali memakan korban. Kali ini siswa di salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di Pekanbaru menjadi korbannya.
Siswa SD yang berjumlah empat orang itu disuruh berbuat cabul, kemudian divideokan dan disebar ke group WhatsApp diduga komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Pihak kepolisian berhasil mengamankan salah satu pelaku perbuatan keji ini.
“Pelaku sudah kami tahan satu orang. Sebelumnya sudah dua orang kami amankan,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, Jumat (3/11/2023).
Salah satu pelaku tidak ditahan dikarenakan masih dibawah umur dan terindikasi mengalami kelainan jiwa.
“Satu pelaku lagi tidak ditahan karena ada kelainan jiwa. Ini kami menunggu hasil observasi dari rumah sakit apakah memang benar mengalami kelainan jiwa,” tutur Asep.
Kombes Asep menyebutkan, para korban kini sudah divisum, untuk memastikan apakah korban sempat disodomi oleh para pelaku atau tidak.
“Kita belum bisa menyimpulkan apakah itu sodomi. Namun, kalau cabul iya. Para korban disuruh untuk berbuat tidak senonoh, lalu divideokan oleh para pelaku yang lebih dari dua orang,” lanjutnya.
Saat ini pihak Ditreskrimum Polda Riau masih menyelidiki beberapa pelaku lainnya.
Sementara itu, kuasa hukum korban bernama Dedi Harianto Lubis menjelaskan empat orang anak SD yang dicabuli itu berusia 8 hingga 11 tahun, atau duduk di kelas tiga dan kelas enam SD.
Para kliennya diduga dilecehkan di perumahan tempat para korban tinggal saat sedang bermain di sekitar rumah mereka. Lalu, video perbuatan cabul korban disebar melalui WhatsApp group, yang diduga group LGBT Pekanbaru.
“Kejadiannya pada bulan April hingga Mei 2023. Ada video korban yang disebar diduga WhatsApp group komunitas LGBT Pekanbaru,” jelas Dedi.
Dia juga membeberkan bahwa pelakunya lebih dari satu orang.
“Pelakunya ada delapan orang. Baru satu yang ditangkap Polda Riau. Kami berharap pelaku lainnya segera ditangkap. Saat ini masih berkeliaran bahkan masih bertemu dengan korban,” tandasnya. (*)