Gambut dan Mangrove Jadi Muatan Lokal Tingkat SMA di Riau, Ini Tujuannya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) RI meluncurkan kurikulum muatan lokal gambut dan mangrove dalam kurikulum pembelajaran SMA sederajat di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (1/11/2023).
Dengan adanya kurikulum tersebut, diharapkan kesadaran dalam menjaga gambut dan mangrove bisa tertanam sejak dini.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan Pemprov Riau sesuai kewenangannya hanya dapat mengakomodasi kurikulum tersebut untuk jenjang SMA/SMK. Namun, ia ingin pendidikan gambut dan mangrove ini juga dapat disosialisasikan sejak jenjang SD.
“Saya mengharapkan Dinas Pendidikan Riau bersama Dinas Lingkungan Hidup agar mensosialisasikannya kepada seluruh Dinas Pendidikan kabupaten/kota se Riau agar dari jenjang SD dan SMP sudah belajar denga hal yang berkaitan dengan restorasi gambut dan mangrove," sebut Syamsuar, Rabu (1/11/2023).
"Jadi nanti pembelajaran itu akan menyambung, bagaimana sejak dini anak kita diajarkan cinta akan gambut. Artinya jika tidak diikutsertakan sejak SD dan SMP rasanya itu kurang tepat. Maka saya harapkan ini dapat diberlakukan untuk SD, SMP, SMA/SMK," imbuhnya.
Mantan Bupati Siak dua periode itu meyakini bahwa bupati dan wali kota akan mendukung kebijakan yang akan menumbuhkan kecintaan kepada lingkungan sejak dini tersebut.
"Tidak mungkin Bupati dan Walikota tidak mendukungnya, juga kita berharap ini menjadi cinta bagi anak Riau," ujarnya.
Syamsuar juga mengatakan modul untuk Mulok gambut dan mangrove akan diberikan kepada guru ditiap sekolah agar dapat disampaikan pada murid. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman agar para siswa memiliki rasa peduli dan tanggungjawab dalam menjaga ekosistem gambut serta mangrove.
"Sudah ada modulnya, nanti dari BRGM pun turun ke sekolah-sekolah untuk mengajarkan anak langsung," tandasnya. (*)