Riset
Pengaruh Beban Kerja, Kompetensi dan Learning Organization terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Pemerintah Bagian Perencanaan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan efektif adalah ketika pemerintah dapat mencapai sasaran strategis serta program kegiatan yang direncanakan sesuai dengan tolak ukur kinerja yang telah ditargetkan. Sasaran strategis, program dan kegiatan tersebut dapat dicapai jika penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) baik dan tepat waktu.
Perencanaan dan penganggaran yang tidak disusun dengan baik dan tepat waktu akan menghambat pembangunan di daerah.
Selain tepat waktu, penyusunan RAPBD juga harus tersinkronisasi dengan perencanaan yang dimulai dari Rancangan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Keselarasan antara APBD dengan RKPD, KUA dan PPAS diharuskan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dalam upaya mencapai keberhasilannya perlu didukung dengan perencanaan yang baik dan sesuai dengan tujuan organisasi. Keberadaraan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada unit perencanaan di Perangkat Daerah memegang peranan penting dalam Pemerintah Kota Pekanbaru.
ASN perencana dituntut untuk memberikan kinerja yang optimal dalam pelaksanaan perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah agar dapat mencapai tolak ukur yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan yang sistematis kepada ASN agar dapat meningkatkan kompetensi yang diinginkan, salah satu caranya yaitu dengan penerapan sistem penilaian prestasi kerja pegawai.
Data evaluasi kinerja pegawai pada ASN Perencana di Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru tahun 2019, 2020 dan 2021 menunjukkan bahwa pencapaian penilaian kinerja pegawai ASN perencana pada Sasaran Kerja Pegawai selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan adanya tren positif dari ASN perencana di perangkat daerah untuk peningkatan kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru.
Banyak hal yang dapat mendorong terjadinya peningkatan kinerja salah satunya adalah kepuasan kerja. Hasil pra survei yang telah dilakukan pada 40 orang ASN perencana pada perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru menunjukkan bahawa terdapat ketidakpuasan pada gaji yang mereka terima saat ini. Hal ini tentunya menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kinerja mereka.
Faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja pegawai dalam suatu organisasi salah satunya adalah beban kerja.
Beban kerja ASN sudah ditentukan dalam bentuk sasaran kerja pegawai menurut jenis pekerjaannya. Beban kerja yang tinggi atau rendah akan berdampak terjadinya efesiensi kerja.
Beban kerja terlalu rendah menunjukkan terjadinya kelebihan tenaga kerja, yang mana kelebihan ini dapat menyebabkan organisasi menggaji pegawai lebih banyak namun dengan produktivitas yang sama sehingga terjadi inefisiensi biaya.
Sebaliknya, jika terjadi kekurangan tenaga kerja atau banyaknya pekerjaan dengan jumlah pegawai yang sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikologi bagi pegawai. Akhirnya pegawai pun tidak produktif karena terlalu lelah.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan kinerja pegawai adalah kompetensi. Kemampuan ASN Perencana sangat ditentukan oleh kompetensi individu yang dimiliki. Kompetensi individu tersebut meliputi; latar belakang pendidikan, kompetensi teknis dan sertifikasi jabatan, pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan.
Kompetensi ASN menurut (Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, 2017) tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa terdapat 3 kompetensi kunci yang wajib dimiliki oleh ASN, yakni kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural.
Seiring dengan perkembangan zaman birokrasi dituntut untuk bermetamorfosis menjadi Organisasi pembelajar, jauh dari kesan kaku dalam melaksanakan fungsinya serta adanya perbaikan yang terus berkelanjutan demi memberikan pelayanan yang terbaik pada masyarakat.
Penyusunan RKPD dan APBD saat ini juga dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi dengan tujuan memberi pelayanan yang lebih baik dan konsisten terhadap perencanaan pembangunan daerah. Penggunaan aplikasi atau digitalisasi yang diharapkan dapat membantu Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menyusun RKPD dan APBD sehingga lebih mudah, lebih cepat dan mengurangi kesalahan.
Namun kenyataannya tidak sedikit dari Aparatur Sipil Negara yang enggan berubah atau tidak mampu mengikuti perubahan tersebut sehingga mengalami kesulitan untuk melaksanakan tugas-tugasnya, bahkan ada juga ASN yang tidak melek dengan teknologi sehingga mengalami berbagai kesulitan dalam penyusunan anggaran yang sudah dirancang penyusunannya melalui aplikasi.
Fonemena yang sering dihadapi dalam Penyusunan RKPD dan APBD adalah kurangnya kemampuan SDM dalam menggunakan aplikasi perencanaan dan penganggaran, sehingga sering terjadi kesalahan-kesalahan. Kemampuan yang rendah dari kasubbag perencanaan juga dapat berakibat pada keterlambatan penyampaian Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai dengan yang ditetapkan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD Kota Pekanbaru).
Learning Organization
Konsep learning organization sangat dibutuhkan dalam masalah yang dihadapi ASN perencana saat ini khususnya dalam menghadapi perubahan cara kerja yang terus menerus berubah dengan cepat, sangat dibutuhkan adanya pembelajaran di dalam organisasi.
Learning Organization adalah sebuah organisasi yang menciptakan suasana penunjang dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi individu didalamnya untuk belajar secara individu dan berkelompok kemudian mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam proses maupun kegiatan organisasi (Nurhayani, 2018).
Hasil Penelitian
Populasi dalam penelitian adalah pegawai negeri sipil atau ASN di unit perencanaan di setiap Perangkat Daerah dengan total 112 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel total atau seluruh anggota populasi (sensus).
Melalui uji hipotesis, didapatkan bahwa beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya adanya peningkatan dalam beban kerja secara positif dan signifikan akan berdampak pada peningkatan kepuasan kerja.
Kemungkinan hal ini bisa terjadi karena ASN perencana pada perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru lebih banyak dari kasubag/fungsional ahli muda dan masa kerja rata-rata lebih dari 10 tahun. Dengan kemampuan dan pengalaman yang tinggi maka pegawai dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan mudah.
Selain itu dalam proses perencanaan dan pengganggaran, pelaksanaannya telah terjadwal sesuai peraturan yang berlaku. ASN perencana selalu dituntut menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Setiap progres yang dilakukan oleh setiap Perangkat Daerah selalu dilaporkan dan dipantau oleh pimpinan, untuk Perangkat Daerah progresnya cepat dan lambat akan menjadi catatan oleh pimpinan terhadap kinerjanya.
Oleh sebab itu, ASN perencana di Perangkat Daerah berusaha untuk dapat segera menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, karena hal tersebut menjadi salah satu cara mereka untuk menunjukkan prestasinya.
Pengujian hipotesis kompetensi terhadap kepuasan kerja dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa kompetensi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Jika dilihat berdasarkan rata-rata tingkat pendidikan pegawai cukup tinggi dimana 65% pendidikan S1, namun ternyata hal itu tidak terlalu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai.
Pemilihan pegawai berdasarkan kompetensi belum sepenuhnya diterapkan. Penempatan seorang pegawai untuk mengisi suatu posisi jabatan tidak semata-mata berdasarkan hasil kerja atau kompetensi yang dimiliki seorang pegawai. Hal ini menyebabkan pegawai tidak termotivasi untuk mengembangkan maupun menunjukkan kompetensi yang dimilikinya, sehingga ada tidaknya kompetensi yang dimiliki seorang pegawai tidak terlalu mempengaruhi terhadap kepuasan kerja pegawai.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka pengaruh learning organization terhadap kepuasan kerja diketahui positif dan signifikan. Hal ini berarti ASN perencana pada perangkat daerah di Pemerintah Kota Pekanbaru harus secara terus menerus meningkatkan kapasitas individu agar dapat mencapai apa yang diharapkan.
Ketercapaian tujuan organisasi akan memuaskan pegawai terhadap hasil kerjanya dan hasil kerja sesama rekan kerja. Proses penerapan learning organization dapat dilakukan dengan melibatkan unsur instansi yang lain maupun konsultan pendamping agar lebih terarah dan berhasil.
Hasil pengujian pada beban kerja terhadap kinerja ASN perencana pada perangkat daerah di Pemerintah Kota Pekanbaru menunjukkan bahwa beban kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Dari hasil wawancara diketahui bahwa jadwal proses perencanaan dan penganggaran yang sangat ketat, secara tidak langsung memaksa ASN perencana untuk dapat menyelesaikan pekerjaan secara baik dan tepat waktu.
Sesuai dengan tanggapan responden masih banyak ASN perencana di perangkat daerah yang belum dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Selain tidak dapat dilaksanakan tepat waktu, kinerja ASN perencana juga belum maksimal.
Masih ada ditemui kesalahan-kesalahan yang dilakukan ASN perencana dalam dokumen perencanaan dan pengganggaran perangkat daerah mereka yang menyebabkan terganggunya pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga perlu dilakukan evaluasi dan revisi dokumen pada tahun berjalan. Hal ini menunjukkan bahwa, beban kerja yang tinggi pada bagian perencanaan perangkat daerah tidak mempengaruhi kinerja ASN perencana.
Pengujian hipotesis kompetensi terhadap kinerja dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa kompetensi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil ini mengidentifikasi bahwa tinggi rendahnya tingkat kompetensi pegawai dalam perencanaan dan penganggaran tidak berdampak signifikan terhadap capaian kinerja pegawai.
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa pada sebagian perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, bagian perencanaannya digabung dengan bagian keuangan, sehingga bagian perencanaannya dipimpin oleh Kasubag. Keuangan.
Begitu juga dengan stafnya, penempatan staf pada perangkat daerah masih ada yang belum sesuai dengan kompetensi dan pendidikan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa, posisi pada unit perencanaan tersebut tidak sesuai dengan kompetensi perencanaan, namun mereka dituntut untuk dapat berkinerja secara optimal pada urusan perencanaan dan penganggaran.
Pengujian hipotesis learning organization terhadap kinerja dalam penelitian ini memberikan hasil bahwa learning organization tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Road Map Reformasi Birokrasi
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Permen PAN) dan Reformasi Birokrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010- 2014, memberikan arah pelaksanaan reformasi birokrasi agar pemerintahan berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan dengan tujuan utama dihasilkannya peningkatkan kualitas layanan.
Apabila organisasi terlambat untuk berubah, maka sangat besar kemungkinan organisasi akan mundur kinerjanya. Pada organisasi publik, salah satu aspek penting yang harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) ASN.
Pada saat ini proses perencanaan dan penganggaran telah menggunakan teknologi informasi. Peraturan-peraturan terkait perencanan dan penganggaran pada Pemerintah Daerah selalu berubah dan diperbaharui setiap tahunnya.
Hal ini menyebabkan ASN perencana dituntut untuk dapat mengembangkan diri agar dapat mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Dari hasil wawancara diketahui bahwa ASN tidak mampu mengikuti perubahan tersebut sehingga mengalami kesulitan untuk melaksanakan tugas-tugasnya, bahkan masih ada juga ASN yang tidak melek dengan teknologi sehingga mengalami berbagai kesulitan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran yang sudah dirancang penyusunannya melalui aplikasi.
Masih ada kesalahan-kesalahan pada penyusunan perencanaan dan penganggaran yang menunjukkan bahwa kinerja dari ASN perencana masih belum optimal.
Evaluasi terhadap Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah telah dilakukan setiap tahunnya, namun hal tersebut tidak berdampak secara signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa learning organization tidak mempengaruhi kinerja ASN perencana pada Perangkat Daerah di lingkungan Pemeritah Kota Pekanbaru.
Kepuasan kerja mempunyai dampak yang kuat dan berarti terhadap kinerja ASN perencana pada perangkat daerah di Pemerintah Kota Pekanbaru. Semakin tinggi kepuasan kerja maka akan berdampak terhadap peningkatan kinerja ASN perencana pada perangkat daerah.
Berdasarkan tanggapan responden, menunjukkan bahwa ASN perencana merasa puas menggunakan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan pekerjaan. Pegawai yang merasa puas dengan pekerjaan mereka lebih cenderung terlibat secara emosional dengan tugas dan tujuan organisasi.
Hal itu dapat mengarah pada tingkat keterlibatan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya berdampak positif pada kinerja mereka. Selain itu, pegawai yang puas dengan pekerjaan mereka cenderung memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk melakukan tugas-tugas mereka secara efektif. Mereka merasa termotivasi untuk memberikan yang terbaik karena merasa dihargai dan diberi dukungan oleh organisasi.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disarankan kepada perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, untuk mendorong kepuasan kerja ASN perencana pada perangkat daerah.
Semakin tinggi kepuasan kerja dapat menunjang pelaksanaan pekerjaan dan berimbas terhadap kinerja ASN perencana dan juga kinerja organisasi. Mendorong kepuasan kerja dapat dengan menaikkan tunjangan ASN perencana sesuai dengan beban kerja dan kompetensi serta penerapan learning organization pada perangkat daerah tersebut. (*)
Penulis: Dian Fitriyani (Mahasiswa Magister Manajemen IBT Pelita Indonesia, Kasubag Keuangan dan Perencanaan
Bappeda Kota Pekanbaru)