Status Siaga Darurat Banjir, Satgas DLH Rohil Lakukan Operasi Pembersihan Drainase di Jalan Kecamatan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - 80 orang Satuan Tugas (Satgas) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dilibatkan dalam operasi untuk membersihkan drainase yang terdapat di ibukota Kabupaten.
Operasi ini difokuskan untuk membersihkan drainase yang terletak di jalan kecamatan menuju Karang Anyir.
"Pembersihan drainase ini untuk membuka kanal agar air bisa mengalir. Selain itu, status siaga darurat banjir di kecamatan bangko menjadi tanggungjawab kita bersama, baik itu OPD maupun masyarakat," kata Suwandi, Kepala DLH Rohil. Selasa (31/10/2023).
Selain Satgas, seluruh elemen masyarakat juga diminta bekerja sama dalam penanganan banjir di Kabupaten Rohil ini.
"Dalam penanganan banjir, kita juga butuh kerja sama dari masyarakat, minimal tidak membuang sampah sembarangan dan membersihkan pekarangan di sekitar," tambahnya.
Lebih kurang satu bulan, DLH Rohil telah berupaya melakukan normalisasi. Akan tetapi hari ini DLH Rohil kembali fokus untuk membersihkan yang terletak di jalan kecamatan menuju Karang Anyir.
Suwandi juga menjelaskan, DLH Rohil telah berupaya melakukan normalisasi selama satu bulan terakhir.
Namun, hari ini mereka kembali fokus pada membersihkan drainase di jalan kecamatan, termasuk sungai pabrik, jembatan Suhu dan hingga ke Karang Anyir.
"Mudah-mudahan dengan apa yang kita lakukan ini bisa mengurangi debit air," harapnya.
DLH Rohil juga menurunkan beberapa unit alat berat yang digunakan untuk penggalian parit yang mengarah ke jalan pesisir dengan panjang sekitar 2 kilometer, sementara unit lainnya melakukan penggalian dan normalisasi parit di sekitar perumahan Pemda hingga perumahan kejaksaan dan menuju Disparpora Rohil.
Dengan adanya operasi pembersihan drainase ini, diharapkan bisa mengurangi debit air sehingga bisa meminimalisir menyebabkan banjir.
Mulainya masuk musim penghujan yang mengakibatkan debit air meningkat dari hutan dan mengalir ke Ibukota Kabupaten. Hal ini menyebabkan saluran air di Bagansiaapiapi sudah mencapai kapasitas maksimumnya karena ada penyumbatan dan pendangkalan. (*)