Begini Jawaban Gibran Soal Tudingan Lakukan Pembangkangan terhadap PDI Perjuangan
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai disebut pembangkang oleh elit PDI Perjuangan (PDIP) karena menjadi cawapres Prabowo Subianto. Ia tidak mempersoalkan penilaian tersebut.
"Soal itu ya silakan ditanyakan ke beliau, tanya ke Pak Ahmad Basarah. Beliau yang lebih tahu," ungkap Gibran saat berkunjung ke kampung Nanggulan Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, Minggu (29/10/2023).
Soal Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan yang dipermasalahkan, Gibran juga menegaskan sudah berkomunikasi dengan Puan Maharani.
"Saya sudah ketemu Mbak Puan, kan sudah saya jawab terus," ujarnya.
Gibran juga menegaskan dirinya belum mengajukan cuti sebagai Wali Kota Surakarta.
"Ya belum, kan saya masih masuk dan ngantor seperti biasa, masih masuk," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kota Salatiga Yuliyanto menargetkan kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024.
“Targetkan jelas kita menang, satu TPS setidaknya bisa meraup suara dari 35 keluarga, sehingga meraih 50 persen suara di Salatiga. Menang satu putaran," tegasnya.
Yuliyanto mengungkapkan kemenangan tersebut bisa dicapai karena partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah berkoordinasi dengan relawan.
“Setidaknya hingga saat ini ada lima relawan, baik dari Relawan Prabowo maupun Relawan Gibran yang sudah koordinasi," kata Yuliyanto.
Sebelumnya, Ahmad Basarah menyebut Gibran sebagai pembangkang. Menurutnya, kader PDIP harus tegak lurus dengan arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri soal calon presiden dan wakil presiden yang diusung.
"Dalam hal berpartai, kami juga punya aturan main. Dalam hal bernegara, seluruh warga negara Indonesia diikat oleh kesepakatan-kesepakatan bangsa yang menjadi rule of game kita bermasyarakat berbangsa dan bernegara," kata Basarah di Sekolah Kader PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).
"Maka kader-kader PDIP, apalagi sekelas Mas Gibran yang telah mendapat mandat partai, mandat rakyat di Kota Solo menjadi Wali Kota Solo, jadi dengan sendirinya beliau adalah salah satu elitenya PDIP," sambung Basarah.
Dia meyakini Gibran memahami anggaran dasar PDIP. Dia lalu menyebut Gibran melakukan pembangkangan.
"Maka secara konstitusi partai, secara aturan partai dia telah melakukan pembangkangan, telah melakukan sesuatu yang berbeda dengan garis keputusan partai. Maka dengan sendirinya, di atas hukum ada etika politik. Maka ketika Mas Gibran mengambil keputusan keluar dari garis keputusan politik Pilpres 2024 dengan mencalonkan dirinya sebagai bakal calon wakil presiden," ujar Basarah. (*)