Kilang Minyak Pertamina Dumai Setop Produksi Sementara Mulai 1 November, Ada Apa?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kilang minyak yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refenery Unit Dumai berhenti produksi sementara untuk 28 hari ke depan. Penghentian operasi yang disebut Plant Stop Changed Out Catalyst (COC) mulai berlangsung 1 hingga 27 November 2023 mendatang.
Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Unit Dumai, Agustiawan menerangkan, bahwa Plant Stop COC kilang Dumai kali ini meliputi beberapa bagian dari unit kilang. Tujuannya untuk mengembalikan performance produksi terkait dengan "End of Run (EOR) Catalyst".
“Akan ada beberapa unit yang akan dilakukan pemeliharaan dan peremajaan pada gelaran plant stop kali ini, seperti sebagian unit di 'Hydrocraker' (HCU), 'Delayed Cooking Unit' (DCU), 'H2 Plant', 'Naphta Rerun Unit' (NRU), 'Unit Platforming', serta 'Unit Distillate Hydrotreating Unit' (DHDT),” kata Agustiawan dilansir Antara, Minggu (29/10/2023).
Menurutnya, kegiatan pemeliharaan dan peremajaan ini merupakan program yang terjadwal tiap tahunnya. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan perencanaan dan koordinasi jauh sebelum pelaksanaan.
“Secara internal kami telah membentuk tim task force dalam rangka eksekusi Plant Stop COC. Selain itu, kami juga telah membentuk 12 Forum Group Discussion (FGD) untuk memudahkan koordinasi dan pelaksanaan di lapangan,” katanya.
Agustiawan menyatakan, koordinasi eksternal ke Pemerintah Kota Dumai, Forkopimda, dan pemangku kepentingan terkait sudah dilakukan sebelum eksekusi. Ia mengklaim Plant Stop COC menyerap tenaga kerja sekitar 2.800 orang.
“PT KPI Unit Dumai tetap berkomitmen dalam menjaga ketahanan stok bahan bakar minyak nasional selama pelaksanaan plant stop. Selain itu, aspek HSSE tetap menjadi prioritas kami selama pelaksanaan plant stop,” ujarnya.
Menurutnya, dengan dukungan Pemerintah Kota Dumai, Forkopimda, masyarakat, serta stakeholder lainnya, pihaknya berharap plant stop ini dapat berjalan dengan aman dan lancar. Dengan begitu kilang Dumai kembali andal dan dapat berproduksi secara maksimal. (*)