Inilah 10 Pemilik Bank Terkaya di Indonesia, Gurita Bisnisnya Menjalar ke Mana-mana
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Para pemilik perusahaan konglomerasi besar di Indonesia seringkali memiliki bisnis perbankan. Bahkan, bisnis jasa finansial ini telah memiliki cabang di beberapa daerah.
Pasalnya, entitas perbankan menjadi salah satu portofolio bisnis yang wajib dimiliki lantaran memiliki pertumbuhan yang kuat dan bisa menjadi bisnis yang berfungsi melengkapi ekosistem mereka di industri lain, seperti sektor riil, perdagangan, properti, dan investasi.
Dalam konteks kepemilikan konglomerat terhadap entitas perbankan, biasanya ada du acara umum, di mana konglomerat memiliki kepemilikan secara langsung atas suatu perbankan ataupun melalui entitas lain yang merupakan kepanjangan tangan dari sang konglomerat.
Lantas, siapa saja orang kaya yang memiliki bank di Tanah Air? Berikut daftarnya.
1. Hartono Bersaudara
Saat ini, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono merupakan pemilik saham terbesar di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Melansir dari Forbes pada Minggu (29/10/2023), Robert Budi Hartono yang menduduki posisi kedua orang terkaya RI, tercatat memiliki jumlah kekayaan mencapai US$23,4 miliar atau setara dengan Rp372,04 triliun (asumsi kurs Rp15.909).
Sementara sang saudara, Michael Hartono yang berada di posisi ketiga memiliki harta sebesar US$22,4 miliar atau Rp356,14 triliun.
Keluarga Hartono diketahui telah membeli saham BCA setelah keluarga Salim kehilangan kendali terhadap bank selama krisis ekonomi Asia 1997-1998. Kini BCA menjadi bank terbesar ketiga dari sisi aset dan bank swasta terbesar di Indonesia.
Sebagai informasi, pada September 2023, aset bank BCA tercatat senilai senilai Rp1.381 triliun. Tak hanya itu, BCA juga memiliki bank digital melalui anak usaha, bernama Blu yang dikembangkan oleh PT BCA Digital, di mana aset anak usaha ini tumbuh Rp9,93 triliun.
2. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan orang kaya keenam di RI. Berdasarkan Forbes pada Sabtu (28/10/2023), pria yang kerap disapa CT itu memiliki kekayaannya mencapai US$4,6 miliar atau Rp73,15 triliun (asumsi kurs Rp15.909).
Adapun, CT merupakan pemilik Bank Mega dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).
3. Dato Sri Tahir
Dato Sri Tahir adalah pemilik Bank Mayapada. Dirinya berbagi kepemilikan struktur pengendali saham PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) dengan perusahaan asal Taiwan, yaitu Cathay Insurance.
Berdasarkan Forbes hari ini Sabtu (28/10/2023), Tahir tercatat memiliki kekayaan senilai US$4,2 miliar atau sekitar Rp66,79 triliun (asumsi kurs Rp15.909).
Sebagai informasi, MAYA akan menggelar aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau right issue sebanyak-banyaknya 26,74 miliar lembar saham. Gelaran right issue tersebut dijadwalkan efektif pada akhir November 2023.
Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari PMHMETD XIV, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk untuk memperkuat struktur permodalan sebagai komponen modal inti dan modal kerja dalam rangka pengembangan usaha terutama dalam pemberian kredit.
4. James Riady
PT Bank Nationalnobu Tbk. atau Bank Nobu (NOBU) dimiliki oleh taipan James Riady. Sosoknya melalui PT Putera Mulia Indonesia (PMI) menjadi resmi menjadi pemegang saham pengendali (PSP) terakhir atau ultimate shareholder Bank Nobu, menggantikan ayahnya Mochtar Riady.
Saat ini, keluarga Riady memiliki kekayaan US$1,4 miliar atau setara dengan Rp22,27 triliun per September 2023.
5. Hary Tanoe
Melansir dari situs resmi perusahaan, PT Bank MNC Internasional Tbk (MNC Bank) lahir setelah MNC Group mengakuisisi PT. Bank ICB Bumiputera Tbk.
Berdasarkan Forbes, Hary Tanoe merupakan orang terkaya ke-39 dan memiliki kekayaan US$1,06 miliar per 2022 atau saat ini setara dengan Rp16,86 triliun.
Terbaru, Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) miliknya siap menggelar rights issue sebesar 13,5 miliar saham pada Desember 2023. Tak ada pembeli siaga dalam gelaran rights issue tersebut.
Manajemen Bank MNC menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari rights issue, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan seluruhnya digunakan untuk pemberian kredit dengan tetap memperhatikan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM).
6. Anthony Salim
Konglomerat Anthony Salim, merupakan pemilik PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA).
Berdasarkan Forbes, kekayaan Anthony tercatat sebesar US$7,5 miliar atau setara dengan Rp119,32 triliun per Juli 2022.
Berdasarkan laporan keuangan, Bank Ina milik Anthoni Salim membukukan laba bersih Rp115,31 miliar pada semester I/2023, melesat dua kali lipat atau 117,97 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
7. Jerry Ng
Bankir veteran Jerry Ng, mendapatkan kekayaannya dari saham di PT Bank Jago Tbk. (ARTO). Lantaran, dia mengakuisisi saham yang kemudian disebut Bank Artos pada Desember 2019.
Bank Jago kemudian bertransformasi menjadi bank digital dan ingin bekerja sama dengan perusahaan fintech kecil dan menengah.
Jerry Ng pada akhir 2022 menduduki peringkat ke-35 orang terkaya di Indonesia versi Forbes dengan kekayaan senilai US$1,2 miliar atau sekitar Rp19,09 triliun.
8. Mu'min Ali Gunawan
Kemudian, PT Bank Panin Tbk. (PNBN) milik konglomerat Mu'min Ali Gunawan. Saat ini diketahui berbagi kepemilikan dengan pemegang saham ANZ Group yang berasal dari Australia.
Dalam struktur pemegang saham, Mu'min Ali menjadi salah satu pengendali saham di Bank Panin lewat PT Panin Investment.
Kanal Globe Asia mencatat harta salah satu orang terkaya di Indonesia ini mencapai US$1,3 miliar pada 2018 dan nilai ini diperkirakan melonjak seiring harga saham Bank Panin yang terus mendaki menembus rekor.
Sebagai informasi, PT Bank Panin Tbk. (PNBN) meraup laba bersih Rp2,83 triliun pada kuartal III/2023. Capaian ini meningkat 13,01% dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp2,51 triliun.
Total aset konsolidasi per 30 September 2023 tercatat sebesar Rp211,4 triliun. Kemudian, total kredit yang diberikan mencapai Rp140,24 triliun pada kuartal III/2023, naik 7,41% dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp130,56 triliun
9. Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Eddy Kusnadi Sariatmadja merupakan salah satu pendiri Emtek pada tahun 1983 sebagai distributor eksklusif komputer Compaq di Indonesia, dan dia memiliki mayoritas saham perusahaan tersebut, yaitu 21,94% atau setara dengan 13,44 miliar saham.
Sebagai informasi, PT Super Bank Indonesia (Superbank) merupakan bank dengan layanan berbasis digital.
Superbank merupakan brand baru menggantikan PT Bank Fama International, sebuah Bank Umum yang didirikan di Bandung, 5 Maret 1993.
Di tahun 2021, kepemilikan Bank Fama beralih kepada Grup Emtek yang diwakili oleh PT Elang Media Visitama dan PT Nusantara Berkat Agung.
Dilanjutkan dengan bergabungnya Grab melalui A5-DB Holdings Pte Ltd dan Singtel melalui Singtel Alpha Investment Pte Ltd sebagai pemilik saham untuk mendukung transformasi Bank Fama menjadi bank dengan layanan berbasis digital.
Kekayaan Eddy sendiri per April 2023 mencapai US$1 miliar atau yang saat ini setara dengan Rp15,81 triliun.
10. Eka Tjipta Widjaja
Bank Sinar Mas didirikan oleh mendiang Eka Tjipta Widjaja dan didirikan pada 18 Agustus 1989. Awalnya bernama PT Bank Shinta Indonesia, tetapi kemudian berubah menjadi Bank Sinar Mas.
Dilansir dari situs Sinarmas, pada 2018. Adapun melansir dari Forbes per 2018, mendiang Eka Tjipta Widjaja sempat mencapai kekayaan sebesar US$8,6 miliar atau yang saat ini setara dengan Rp136,81 triliun. (*)