Randai, Tarian Khas Kuantan Singingi yang Sarat Makna
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pernah dengar tentang randai? Mungkin sebagian masyarakat tidak asing dengan randai yang berasal dari Sumatera Barat. Tapi tahukah kamu bahwa ada randai yang berasal dari Riau tepatnya di Kabupaten Kuantan Singingi?
Randai Kuantan merupakan tarian khas asal Kuantan Singingi, Riau. Tarian ini populer di kalangan masyarakat saat acara pacu jalur digelar setiap tahun dan jika ada acara-acara adat.
Randai Kuantan dikenal dengan tarian asal Kota Jalur yang khas dengan pesan moral. Bahkan dalam tarian tersebut disampaikan terkait cerita rakyat dan kehidupan di Kota Jalur sejak dahulu.
Identik dengan teater, Randai biasa banyak bercerita soal kehidupan masa kini. Cerita soal kasih ibu, pertanian, hingga kehidupan sosial masyarakat.
Bagi masyarakat, Randai menjadi tradisi turun temurun. Tak hanya saat pacu jalur dan acara adat saja, Randai juga tampil dalam acara pernikahan, khitan hingga pesta-pesta rakyat.
Namun paling menarik, Randai biasanya hadir saat masyarakat Melayur Jalur. Melayur Jalur adalah pembakaran atau pengasapan perahu yang nantinya dipakai untuk pacu jalur.
"Randai biasa tampil saat pesta nikahan, khitan, acara adat dan Melayur Jalur. Ini menjadi tradisi adat yang masih terjaga sampai saat ini," terang Perangkat Desa Pulau Busuk di Kuansing, Hengki Yuliandi saat berbincang, Jumat (27/10/2023).
Khusus di daerah Inuman, Randai disebut hampir ada di setiap desa. Keberadaan itu dinilai sebagai bentuk melestarikan adat budaya oleh masyarakat.
Menjadi moment sangat berharga, dalam teater Randai biasa bercerita soal pesan moral. Salah satu yang populer adalah isi cerita soal pengabdian anak kepada kedua orang tuanya.
"Semua bercerita soal pesan moral tentang kehidupan masyarakat. Intinya lebih cerita moral, ada judul 'air mata bunda'. Itu cerita tentang kehidupan anak dan orang tua, kan pengaruh teknologi dan lainnya," katanya.
Untuk anggota, ada 15-17 orang terlibat dalam satu grup Randai. Seluruh tim akan memiliki peran masing-masing yang nanti diselipi tarian dan lagu khas Kuantan.
"Anggota 15-17 orang, nanti saat hiburan itu baru masyarakat masuk ikut menari. Itulah yang dia melingkar menari dengan aba-aba dari pengurus," katanya.
Randai Punya Makna Khusus
Keberadaan Randai Kuantan juga memiliki makna khusus bagi masyarakat Kuansing. Bagaimana tidak, Randai Kuansing punya pola lengkap saat tampil.
"Randai Kuantan ini polanya lengkap, ada musik, teater, tari. Itu sudah jadi warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia 2016 lalu," ucap Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Raja Yoserizal.
Pria yang akrab disapa Atuk Yos menilai kelompok Randai Kuantan ada di setiap desa. Di mana Randai Kuantan awalnya bermula dari acara hiburan para pedagang masa lampau.
"Kalau Kuansing kelompok Randai itu ada semua kecamatan dan desa. Itu awalnya pedagang siap jualan malam-malam kumpul, menari-nari berkembang sampai mendapat tempat di acara-acara adat. Itu kan awalnya hiburan," kata Yos.
Khusus untuk tarian melingkar, Yoserizal mengaku sebagai simbol persatuan dan kesatuan. Tarian tersebut juga bagian dari adegan dengan makna mendalam.
"Keliling menari itu juga ada makna. Pola Randai Kuantan itu lingkaran, itu bagian dari adegan. Ada Randai Pangkalan dan Tambang, tapi pola berbeda. Maknanya dalam Randai Kuantan ada lagu dengan pesan moral, pantun. Pola lingkar juga itu persatuan kesatuan. Makanya dia pakai pola lingkar," kata Yos. (*)