Sudah Diminta Amerika Serikat, Ekspor ‘Narkoba Baru’ Kratom Masih Dilarang
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana untuk menggenjot ekspor tanaman herbal daun Kratom.
Menanggapi rencana itu, Badan Karantina Indonesia (Barantin) menyatakan ekspor kratom masih dilarang meski di sebagian kalangan termasuk pejabat Pemerintah, kratom dianggap tanaman herbal.
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Barantin Adnan menyatakan, Indonesia masih belum diperbolehkan untuk eskpor kratom lantaran masih memerlukan penelitian khusus dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memastikan apakah itu tumbuhan layak konsumsi atau tidak.
"Berdasarkan dari BRIN itu bilang dibutuhkan penelitian lebih lanjut soal kratom. Jadi kita menunggu itu karena jangan sampai kita mengiyakan yan satu dengan yang lain. Yang satu memperbolehkan, yang lain tidak. Yang satu bilang narkoba, yang satu tidak masalah, enggak boleh itu," ujar Adnan saat dijumpai di Luwangsa Jakarta.
Adnan menuturkan selama ini pemerintah melalui BNN dan Kemenkes serta BRIN telah mengadakan rapat khusus untuk membahas Kratom itu.
Dalam rapat itu, pemerintah sepakat kratom tidak boleh diekspor jika hasil penelitian dari BRIN belum keluar untuk memastikan aman atau tidaknya tumbuhan herbal itu.
"Iya belum boleh. Tetapi kalau ada perintah dari hasil penelitian (menyatakan) boleh dari mereka yah enggak masalah. Ini perlu menunggu sebentar lagi dari BRIN untuk itu," kata Adnan.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, menyatakan tidak keberatan jika Indonesia mengekspor Kratom. Hal itu diungkapkan setelah AS memberikan permintaan ekspor Kratom.
"Kemarin ada produk tumbuhan Kratom. Orang AS datang, kami mau beli ini (Kratom). [Mereka tanya] bisa enggak? Bisa saja. Kan, belum dilarang," kata Zulhas dalam sambutannya di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
Zulhas mengatakan, ia tidak peduli apakah Kratom tersebut akan disalahgunakan atau tidak. Menurutnya, hal terpenting adalah petani Indonesia bisa diuntungkan dari ekspor Kratom.
"Kalau penggunaannya salah kan bukan kita yang salah, yang sana, yang penting petani dapat dollar, senang, makmur enggak apa-apa," ujar Zulhas. (*)