Israel Mulai Kelewat Batas! Serang Gaza Pakai Senjata Terlarang, Timbulkan Risiko Penderitaan Korban Seumur Hidup
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Israel telah menggunakan fosfor putih dalam operasi militernya di Gaza dan Lebanon. Pemakaian fosfor menurut Human Rights Watch menimbulkan risiko serius bagi warga sipil.
Video terverifikasi Human Rights Watch yang diambil di Lebanon dan Gaza pada tanggal 10 dan 11 Oktober 2023, menunjukkan beberapa ledakan fosfor putih yang ditembakkan artileri di pelabuhan Kota Gaza dan dua lokasi pedesaan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. Mereka juga mewawancarai dua orang yang menggambarkan serangan di Gaza.
Fosfor putih dapat digunakan untuk menandai, memberi isyarat, dan mengaburkan pandangan lawan, atau sebagai senjata untuk menyalakan api yang membakar orang dan benda.
Bahan kimia ini memiliki efek pembakar yang signifikan, mampu membakar orang, bangunan, ladang, dan objek sipil lainnya hingga menimbulkan efek yang cukup parah bagi sekitarnya.
Penggunaan fosfor putih di Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, memperbesar risiko terhadap warga sipil dan melanggar larangan hukum internasional yang menempatkan warga sipil pada risiko yang tidak perlu.
"Setiap kali fosfor putih digunakan di kawasan padat penduduk, hal ini menimbulkan risiko tinggi berupa luka bakar yang parah dan penderitaan seumur hidup," kata Lama Fakih, direktur Human Rights Watch untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, dikutip dari HRW, Senin (16/10/2023).
Fosfor putih, lanjut dia, tidak boleh remehkan jika terjadi ledakan udara di wilayah perkotaan yang berpenduduk padat, karena dapat membakar rumah-rumah dan menyebabkan kerugian besar bagi warga sipil.
Pada tanggal 11 Oktober, Human Rights Watch mewawancarai dua orang dari daerah al-Mina di Kota Gaza melalui telepon. Mereka menggambarkan pengamatan terhadap serangan yang konsisten dengan penggunaan fosfor putih.
Salah satu narasumbernya berada di jalan pada saat itu, sementara yang lainnya berada di gedung perkantoran terdekat.
Keduanya menggambarkan serangan udara yang sedang berlangsung sebelum melihat ledakan di langit diikuti dengan apa yang mereka gambarkan sebagai garis putih menuju Bumi.
Mereka memperkirakan serangan itu terjadi antara pukul 11.30 hingga 13.00. Keduanya mengatakan baunya bikin sesak.
Orang yang berada di kantornya mengatakan bahwa baunya sangat menyengat, sehingga dia pergi ke jendela untuk melihat apa yang terjadi dan kemudian merekam aksi mogok tersebut.
Human Rights Watch meninjau video tersebut dan memverifikasi bahwa video diambil di pelabuhan Kota Gaza. Ia mengidentifikasi amunisi yang digunakan dalam serangan tersebut adalah proyektil artileri fosfor putih 155mm yang meledak dari udara.
Video lain yang diunggah ke media sosial dan diverifikasi oleh Human Rights Watch menunjukkan lokasi yang sama. Asap putih pekat dan bau bawang putih merupakan ciri-ciri fosfor putih. (*)