Plt Mentan Dicecar Pertanyaan oleh Tito Karvian Terkait Bukti Surplus Jagung, Ngaku Sampai Tak Tidur
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin produksi jagung dalam negeri mampu menstabilkan kebutuhan bahan pakan ternak. Angka produksi jagung nasional yang dicapai surplus, walaupun kondisi produksi di beberapa daerah yang tidak seimbang antara produksi dengan kebutuhan.
Namun, Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi minta tolong Badan Pusat Statistik (BPS) saat ditanya Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian soal bukti surplus jagung.
"Khusus untuk jagung, hari ini saya minta tolong Bu Winny (Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti) merilis apapun hasilnya dari kerangka sampel area (KSA) jagung. Sehingga surplus 5 juta ton lebih itu bisa terkoreksi dan kami memakai single data dari BPS," katanya dalam peluncuran Gerakan Pangan Murah (GMP) di Kementan, Jakarta Selatan, Senin (16/10).
Menurutnya, dalam 3-4 bulan terakhir stok jagung Indonesia negatif. Meski ada surplus dari bulan-bulan lalu, Arief merasa jumlahnya tak sebesar itu.
"Jadi kalau surplus 5 juta-6 juta ton, pertanyaan Pak Tito tadi 'Barangnya ada di mana Mas?'. Oleh karena itu, saya bersama Dirjen Tanaman Pangan (Suwandi) akan review sama-sama. Kami tidak dalam posisi mempertahankan harus surplus, tidak. Tapi kami harus jelaskan kondisi hari ini, El Nino, kurang air, bibit kurang bagus, pupuk tidak sampai, ini harus kita yang perbaiki," sambung Arief.
Ia mengatakan jika diagnosisnya benar, maka prognosa dan cara memperbaikinya juga akan benar. Arief lantas meminta pengertian masyarakat, terlebih selepas kasus dugaan korupsi eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Arief mengaku sejak dirinya diangkat Presiden Joko Widodo menjadi plt mentan pada 6 Oktober 2023 lalu, ia dan jajaran Kementan kurang tidur. Ia menegaskan terus mencoba memperbaiki marwah kementerian tersebut.
"Tolong beri kesempatan kami di Kementan bersama seluruh eselon I, II, dan jajaran untuk memperbaiki diri. Jangan di-judge yang kemarin-kemarin, kita sudah lupakan. Biarkan proses hukum berjalan, tetapi ke depan kita move on," tuturnya.
Ke depan, Arief bakal melakukan importasi jagung terbatas. Namun, ia menekankan impor ini dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak mandiri, bukan kelas kakap.
Ia mengklaim impor terbatas ini sudah disetujui dalam rapat terbatas (ratas). Oleh karena itu, Arief mendesak Kementerian Perdagangan segera menerbitkan izin impor jagung. (*)