Akibat Bullying Rentan Alami Depresi, Begini Pesan Direktur RSJ Tampan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan drg. Sri Sadono Mulyanto berpesan kepada masyarakat khususnya anak-anak untuk tidak melakukan bullying karena korban rentan mengalami depresi, gangguan cemas, gangguan tidur, penurunan rasa percaya diri dan sebagainya.
"Harapan kami, jangan anggap sepele dengan penyakit jiwa, mengingatkan kembali untuk masyarakat khususnya anak-anak, jangan bullying karena akan menyebabkan depresi pada korban," kata drg. Sri Sadono Mulyanto di Pekanbaru, Jumat (13/10/2023).
Ia menjelaskan bahwa anak korban bullying, biasanya akan takut untuk pergi ke sekolah dan mengalami penurunan performa akademis. Pelaku bullying juga turut mengalami hal yang sama, rentan membolos, dihukum oleh sekolah, bahkan dikeluarkan dari sekolah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, perundungan dapat berdampak pada kesehatan fisik dan emosional seseorang, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain itu korban dari bullying juga dapat mengalami cedera fisik, masalah sosial, masalah emosional bahkan meningkatkan risiko bunuh diri dan kematian. Sebab, korban bullying menjadi kurang percaya diri dan mengalami peningkatan risiko gangguan mental.
Selain itu, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development di Amerika Serikat, siapapun yang terlibat dalam bullying, baik itu korban maupun pelaku, berisiko tinggi mengalami depresi.
Risiko depresi ini bahkan bisa lebih tinggi pada korban perundungan elektronik, misalnya melalui media sosial, pesan singkat, atau email, dibandingkan bullying secara langsung.
"Bullying bukan hal yang main-main, oleh karenanya mari kita cegah bullying, sebab akan membuat anak-anak depresi," imbuhnya
"Untuk kita yang dewasa ini, jangan meletakan target yang setinggi-tingginya, karena jika tidak tercapai akan depresi dan sebagainya. Intinya lebih banyakin bersyukur dan selalu mengingat tuhan sehingga dalam menjalankan hidup ini penuh dengan kesabaran," pungkas drg. Sri Sadono Mulyanto. (*)