Dikenal Sebagai Bill Gates Indonesia, Segini Harta Kekayaan Otto Toto Sugiri
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Segini total kekayaan Otto Toto Sugiri yang merupakan CEO PT DCI Indonesia Tbk (DCII). Dia mendirikan perusahaan DCII ini pada tahun 2011 dan menjadikannya sebagai operator pusat data terbesar di Indonesia.
Sehingga total kekayaan Otto Toto Sugiri yakni mencapai USD1,8 miliar atau setara Rp28,2 triliun jika kurs Rupiah Rp15.700.
Sebagai informasi, Otto Toto Sugiri bukanlah nama baru dalam dunia teknologi dan internet, khususnya bisnis pusat data (data center). Bisnis yang digelutinya saat ini, berhubungan erat dengan gelarnya dari program master.
Ia sempat mengenyam bangku pendidikan jurusan Computer Engineering di Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen German University pada 1980.
Selain di DCII dan EDGE, Toto dipercaya menjadi Komisaris Tokoplas, marketplace Business-to-Business (B2B) bijih plastik, PT Redkendi (marketplace katering sebagai penghubung mitra ke konsumen), PT Smartfarm Agro Indonesia, dan PT Tiga Daya Digital Indonesia (perusahaan yang bergerak di sektor teknologi informasi).
Otto Toto Sugiri juga masih menjadi Komisaris Utama PT Fortress Data Services (FDS). Perusahaan tersebut bertindak sebagai penyedia solusi teknologi perbankan. Artinya, core business perusahaan itu serupa dengan perusahaan-perusahaan lain miliknya.
Berikut ini sumber kekayaan Otto Toto Sugiri:
1. DCI Indonesia
DCI Indonesia merupakan suatu perusahaan operator pusat data terbesar di Indonesia yang didirikan oleh Otto pada 2011 hingga kini menjabat sebagai presiden direktur.
2. Sigma Cipta Caraka
Sigma Cipta Caraka adalah perusahaan software terkemuka di Indonesia dan menjadi perusahaan pertama yang didirikan oleh Otto. Perusahaan ini mampu menembus penjualan terbesar dan menyingkirkan berbagai provider software impor.
3. BaliCamp
BaliCamp merupakan perusahaan sekunder Sigma. Salah satu proyek dari perusahaan ini adalah membuat pengecek ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft. Namun, perusahaan ini harus tutup imbas dari peristiwa bom Bali tahun 2002. (*)