Kiat Direktur RSUD Kuansing Benni Antomy Tingkatkan Kualitas Layanan: Tempatkan Figur Contoh di Tiap Poliklinik Disertai Reward and Punishment
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuantan Singingi dr Benni Antomy, M Ked (an), S.Pn menilai masyarakat Kuansing saat ini mulai merasakan manfaat program Universal Health Coverage (UHC).
Program UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau.
"UHC telah nyata memberikan kemudahan akses serta adil terhadap pelayanan kesehatan masyarakat Kuansing. Bisa kita rasakan saat ini, banyak masyarakat memanfaat program UHC di RSUD Kuansing," ujar Benni Antomy kepada SabangMerauke News, Rabu (11/10/2023) pagi.
Benny punya kiat untuk memastikan layanan yang diberikan memiliki standar dan kualitas terbaik. Yakni dengan menempatkan figur teladan di setiap tempat pelayanan di RSUD Kuansing. Hal tersebut mengacu pada standar operasi prosedur (SOP) sehingga pelayanan di setiap tempat akan meningkat dan dievaluasi secara berkala.
"Figur contoh atau teladan ini ditempatkan di setiap tempat pelayanan, seperti poliklinik. Diharapkan menjadi contoh dalam pelayanan serta dapat menularkan tradisi pelayanan kepada teman-temannya terutama menyangkut attitude atau sikap yang baik, ramah, melayani dengan senyum," kata Benni yang pernah bertugas sebagai direktur RSUD di Provinsi Kepulauan Riau.
Terhadap penempatan figur contoh atau teladan, secara berkala akan dilakukan evaluasi dan penilaian.
"Yang bernilai buruk akan diberikan perlakuan khusus, dan yang sudah bagus akan diberikan reward," tegasnya.
Ia juga mengurai pentingnya melakukan penataan pegawai, pola penyediaan obat-obatan, dan penempatan tenaga medis untuk mencapai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang baku.
Kata Benni, semenjak UHC berjalan, jumlah pasien yang berobat di RSUD Kuansing meningkat 300-500 orang per hari. Hal ini menjadi salah satu indikasi dampak UHC yang berjalan dengan baik.
Sebelumnya, Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma'ruf Amin menyerahkan Penghargaan UHC kepada Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi yang diterima langsung saat itu oleh Plt BupatiSuhardiman Amby di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023) silam.
"Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi di bawah kepemimpinan Bupati Suhardiman Amby dinilai berhasil dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," kata Benni.
UHC terdiri dari dua elemen inti. Yakni akses pelayanan kesehatan yang adil dan bermutu bagi setiap warga. Kemudian perlindungan risiko finansial ketika warga menggunakan pelayanan kesehatan.
Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN/KIS) sejak 1 Januari 2014. Program ini diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sesuai dengan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Program JKN/KIS bertujuan untuk memberikan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan memberikan perlindungan finansial.
Pencapaian UHC ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yakni sedikitnya 98% dari total populasi menjadi anggota JKN.
Capaian UHC tidak hanya menyangkut jumlah peserta JKN-KIS, namun harus berorientasi pada tiga hal penting. Yakni proporsi populasi yang dapat mengakses pelayanan kesehatan esensial yang berkualitas.
"Kemudian, proporsi penduduk yang menghabiskan pendapatan rumah tangga untuk pelayanan kesehatan. Dan terakhir, keadilan terhadap akses pelayanan dan akses kesehatan," pungkas Benni. (KB-05/Roder)