Inilah Gejala Omicron yang Mesti Anda Ketahui
SabangMerauke News - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mencatat meskipun varian Covid-19 jenis Omicron tak semembahayakan varian Delta. Namun, ada gejala-gejala lain yang harus diperhatikan masyarakat dan butuh penanangan khusus.
Spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menerangkan meski gejala Omicron sangat mirip dengan flu biasa, tapi ada orang yang yang memerlukan tindak lanjut berbeda mulai dari pengobatan hingga penerapan protokol kesehatan.
Sebab berbeda dengan flu yang selama ini dianggap biasa oleh masyarakat Indonesia dan bisa sembuh hanya dengan istirahat, Omicron adalah varian virus Corona yang menular dengan cepat dan memerlukan upaya tertentu agar tak menular ke orang lain.
"Ini data yang saya ambil dari CDC Amerika Serikat, gejala terbanyak adalah batuk berdahak hampir 90 persen, sesak napas hanya sedikit 16 persen. Demam juga tidak sampai separuh pasien. Gejala banyak berikutnya adalah kelelahan atau badan pegal-pegal, nyeri itu sampai 65 persen," jelas Erlina Burhan, dikutip dari HaiBunda.
Selain itu, ada pula hidung tersumbat, pilek, hidung berair sampai 60%. Kemudian mual dan muntah. "Kalau kita lihat berbagai kasus terbanyak hidung tersumbat atau berair, nyeri tenggorokan sangat khas. Terutama tenggorokan gatal, mudah lelah, sakit kepala, dan batuk," ungkap Erlina Burhan.
Tak seperti flu, Omicron juga tak hilang hanya dengan istirahat sebab berbeda dengan flu yang selama ini dianggap biasa oleh masyarakat Indonesia dan bisa sembuh hanya dengan istirahat, Omicron adalah varian virus Corona yang menular dengan cepat dan memerlukan upaya tertentu agar tak menular ke orang lain.
"Flu orang biasanya cukup istirahat tapi kalau Omicron dengan gejala tidak cukup hanya istirahat saja, tapi kita minta memakai vitamin dan bila agar berat kita berikan antivirus. Saya juga sebetulnya ingin mengimbau kalau ada gejala-gejala seperti ini sebaiknya memang melakukan pemeriksaan untuk bisa mengidentifikasi apakah ini COVID atau bukan," jelas dr Erlina.
"Kalau tahu Omicron kan agak lama, tapi untuk tahu COVID-19. Orang kalau menganggapnya sebagai flu cenderung abai dengan protokol kesehatan, merasa ini flu biasa. Tapi kalau terkonfirmasi sebagai COVID, lebih berjaga-jaga langsung melakukan isolasi mandiri," pungkas Erlina. (*)