Gubernur Riau dan Rombongan Pejabat Kunjungan ke Jerman, Aktivis Kampus: Gak Punya Hati, Ini Budaya Berwisata Pejabat!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Rencana kunjungan luar negeri Gubernur Riau Syamsuar bersama rombongan pejabat ke Jerman dikritik keras kalangan aktivis mahasiswa. Keberangkatan ini dinilai sebagai budaya berwisata para pejabat di akhir masa jabatan. Lebih dari itu, aktivis mahasiswa menilai para pejabat seakan tak punya hati di tengah ragam masalah yang menerpa Riau saat ini.
Ketua BEM Faperta Universitas Riau, Khairiq Anhar menyatakan, kunjungan kerja ke negara Eropa itu tak dapat ditolerir. Ia menilai, seharusnya Gubernur Syamsuar mendahulukan kepentingan masyarakat Riau yang didera asap karhutla dan banyak masalah.
"Dana melancong tersebut semestinya digunakan untuk keperluan penanganan karhutla dan ISPA yang melanda Riau," kata Khairiq Anhar kepada SabangMerauke News, Selasa (10/10/2023).
Ia menilai, budaya berwisata sepertinnya sudah menjadi rutinitas pejabat publik saat ini.
"Mereka melupakan skala prioritas yang harusnya mendahulukan kepentingan masyarakat. Ini malah berlibur ke luar negeri," ujar Khariq.
Kadis Sospol BEM FISIP Universitas Riau, Wira Utama menyatakan, keberangkatan para pejabat Riau tersebut seakan menunjukkan mereka tak punya hati. Menurutnya, di kala polemik di Riau banyak terjadi, mereka masih sanggup untuk liburan.
Wira menyinggung soal tuntutan aksi demonstrasi mahasiswa Unri beberapa waktu lalu yang saat ini belum digubris Pemprov Riau.
"Budaya melancong ini sudah mengakar. Seperti cari liburan sebelum jabatan selesai. Meski tidak ada regulasi yang dilanggar, namun dari aspek sosial kelihatannya pejabat Riau seakan gak punya hati," kata Wira.
Menurutnya, saat ini banyak petugas yang berjibaku memadamkan api akibat karhutla. Sehingga, kunjungan kerja ke Jerman tersebut dinilai tak sensitif dengan realitas yang dialami Riau saat ini.
"Di akhir masa masa jabatannya, Beliau (Gubernur Syamsuar) sepertinya tetap mencari celah untuk keluar negeri, ini rasanya tak punya perasaan," pungkas Wira.
Sebelumnya diwartakan, akhir masa jabatan Gubernur Riau Syamsuar tampaknya bakal diisi dengan kunjungan kerja ke Jerman. Diketahui, keberangkatan Syamsuar bersama rombongan terdiri dari pejabat Pemprov Riau dilakukan pada 20 hingga 28 Oktober mendatang.
Konon kabarnya, tak hanya gubernur dan pejabat saja yang terbang ke negara Eropa tersebut. Namun, dua istri pejabat, termasuk Misnarni yang merupakan istri Gubernur Syamsuar juga bakal ikut terbang.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol menyebut kunjungan ke luar negeri tersebut dalam rangka program kerja sama internasional antara Pemprov Riau dan Jerman. Termasuk melakukan kunjungan ke pusat industri di Jerman. Kamsol menyebut perjalanan lintas benua ini atas undangan pemerintah Jerman.
"Nanti kegiatannya ada internasional program, pengiriman siswa magang dan kuliah di Jerman," kata Kamsol kepada media, Senin (9/10/2023).
Ia mengaku kalau sejumlah kepala dinas ikut bersama dalam kunjungan Gubernur Riau ke Jerman.
Berikut nama pejabat yang akan terbang ke Jerman:
1. Gubernur Riau, Syamsuar Gubernur
2. Asisten I Setdaprov Riau, Masrul Kasmy
3. Kepala Dinas Tenaga Kerja, Imron Rosyadi
4. Kepala Dinas Pendidikan, Kamsol
5. Kepala Biro Hukum, Elly Wardhani
6. Kabid SMK Disdik Riau, Arden Semeru
7. Kabag Protokol, Selamet Heryadi
8. Ajudan Gubernur, Raja Jeihan
9. Misnarni, Istri Gubernur
10. Tengky Reni Azmahrani, Istri Asisten I
11. Ilham Affandi Travel Perjalanan.
Kunjungan ini dilakukan usai Gubernur Syamsuar mengajukan pengunduran diri dari jabatannya pada akhir September silam.
Pengunduran diri Syamsuar tersebut kemudian diumumkan oleh DPRD Riau pada tanggal 5 Oktober lalu.
Ikhwal pengunduran diri Syamsuar karena ia mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari Partai Golkar. Mantan Bupati Siak dua periode ini juga menjabat Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Riau.
Rencana kunjungan kerja ke Jerman ini juga berlangsung di tengah bencana asap yang melanda Riau dalam beberapa pekan terakhir. Namun, kondisi terburuk karhutla terjadi dalam sepekan terakhir.
Pada Senin (9/10/2023) lalu, jumlah titik panas di Riau mencapai 220 hotspot yang menyebabkan udara di sebagian wilayah Riau berada di level tidak sehat. (KB-07/Malik)