Mengenal Suargaloka Camari Shelter, Tempat Penampungan Hewan Terlantar di Pekanbaru
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Apakah kamu pernah mendengar surganya para hewan? tempat itu ternyata ada di Pekanbaru loh. Suargaloka Camari Shelter, diambil dari bahasa bahasa sansekerta, Swargaloka bermakna surga dan camari artinya anjing.
Sesuai namanya, tempat penampungan dan perawatan hewan di Jalan Patria Sari Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru ini diharapkan bisa menjadi surganya hewan-hewan terlantar dan dianggap mengganggu lingkungan.
Betapa tidak, tempatnya jauh dari kata kumuh, kandang-kandangnya cukup besar, bersih tertata rapi dengan tembok bercat putih bersih.
Beberapa dinding diberi hiasan mural, lukisan yang menggambarkan harmonisasi hewan dan manusia.
Penanggungjawab Suargaloka Camari Shelter, Yamin mengatakan bahwa tempat tersebut baru diresmikan pada 27 Mei 2023 lalu oleh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution
Tempat rehabilitasi yang dikelola oleh Komunitas Pekanbaru Dog Lover ini khusus diperuntukkan untuk hewan-hewan terlantar seperti kucing, anjing maupun monyet yang dirasa meresahkan.
"Kalau anjing sebagian besar kita dapat dari jalanan yang dianggap mengganggu masyarakat, ada juga yang didapat dalam kondisi sakit," kata Yamin. Senin (9/10/2023)
Dijelaskannya, tidak semua hewan-hewan di tempat itu berasal dari Provinsi Riau, ada juga yang berasal dari provinsi tetangga, seperti dari Padang dan sekitarnya.
"Total anjing kita semua di sini mencapai 300 ekor, cuma yang dewasa 265 ekor, selain itu ada 27 primata jenis kera ekor panjang dan sekitar 30an ekor kucing," ujarnya.
Bila ada hewan yang ditemukan sakit langsung dilakukan perawatan sampai sembuh karena tempat itu juga dilengkapi dengan tim medis.
"Namanya juga anjing liar, biasanya ada yang galak, karena itu setelah sembuh kita rehabilitasi mentalnya sampai betul-betul aman dengan manusia, baru kita buka adopsi, siapapun yang mau dipersilahkan," jelas Ketua Komunitas Pekanbaru Dog Lover tersebut.
Kawasan Suargaloka Camari Shelter memiliki luas lahan sekitar 7 ribu meter persegi, dengan rincian 4 ribu meter persegi untuk area hijau sedangkan untuk kandang rehabilitasi sekitar 3 ribu meter persegi
Dilengkapi 48 kandang anjing, 4 kandang besar untuk monyet dan gedung khusus penitipan hewan.
"Biasanya saat libur panjang warga agak susah mencari tempat penitipan hewan peliharaannya, petshop juga kadang tidak mau menerima anjing kampung, tapi di sini bisa kita terima tanpa biaya alias gratis," katanya.
Diceritakan Yamin, ketika menolong hewan, sebenarnya bukan hanya hewan saja yang tertolong, tapi juga sekaligus membantu masyarakat yang merasa resah.
"Contoh beberapa kali kita rescue hewan yang suspek rabies, kita tangkap dan rawat dua hari kemudian mati, saat di tes ternyata positif rabies. Kalau hewan seperti ini dibiarkan berkeliaran tentu saja membahayakan," ucapnya.
Yamin sendiri telah banyak melakukan evakuasi anjing-anjing liar berdasarkan pengaduan warga di berbagai daerah, ia pun sudah pernah kena gigit hewan yang ditolongnya, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya
"Kalau ada masyarakat yang ingin meminta evakuasi satwa liar seperti anjing, kucing maupun monyet yang dirasa mengganggu warga silahkan hubungi kita, akan kita bantu," tutupnya. (*)