Konsumen Mitsubishi Pekan Berlian Motor Bagan Batu Ini Kecewa Berat, Mobil Baru Beli Sebulan Rusak, Pertanyakan Garansi Perbaikan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Seorang konsumen pembeli mobil Mitsubishi di showroom Pekan Berlian Motor (PBM) Bagan Batu, Rokan Hilir kecewa berat. Rudy namanya, mengaku mengalami kerugian atas tak kunjung tuntasnya perbaikan mobil pikap L300 yang dibelinya.
Dalam surat tertulis berisi kronologi kejadian, Rudy mengaku membeli mobil L300 tipe PU FB-R4x2 MT pada 1 April 2023 lalu dari showroom PBM Bagan Batu, Rokan Hilir. Mobil tersebut dipakai untuk transportasi pengangkutan barang usahanya, setelah dilakukan penambahan aksesoris, antara lain pelapisan bak, pemasangan bumper dan pengaman. Saat itu, mobil dipakainya dengan baik tanpa kerusakan.
Namun, pada Juni, saat mobil akan dioperasikan, kendaraan tersebut tidak menyala lagi. Ia lantas membawa mobil tersebut ke bengkel resmi Mitsubishi di Bagan Batu.
Menurut Rudy, hasil pengecekan menemukan kerusakan terjadi pada sistem elektrikal mobil. Di antaranya kerusakan sensor elektrikal, pedal gas, spedometer dan onderdil lainnya.
Atas kerusakan tersebut, Rudy mengaku menghubungi bagian penjualan mobil bernama Veronika untuk membantu mengatasi persoalan kerusakan mobil. Rudy beranggapan kalau mobilnya yang baru pasti masih memiliki garansi kerusakan.
Namun, kata Rudy, selama dua bulan sejak kerusakan mobil di bengkel, yakni pada Juni hingga Agustus, mobil tak kunjung selesai diperbaiki.
"Saya sangat kecewa kepada PBM Bagan Batu dalam menangani complain customer terhadap kerusakan kendaraan tersebut. Dua bulan gak selesai-selesai diperbaiki," kata Rudy, Kamis lalu.
Karena mobil tak kunjung selesai diperbaiki, Rudy lantas berinisiatif membawa mobilnya ke bengkel resmi Mitsubishi Dipo di Pekanbaru. Ia harus merogoh kocek sebesar Rp 5 juta membayar biaya pengangkutan mobil dari Bagan Batu ke Pekanbaru.
Sampai di bengkel ini pada Agustus, Rudy mengaku kerusakan mobilnya tak kunjung selesai. Ia pun harus mengeluarkan uang sebesar Rp 10 juta lebih untuk membeli salah satu onderdil yang rusak. Namun, kerusakan pada bagian elektrikal lainnya belum selesai.
"Terus terang sayang mengalami kerugian baik materi maupun pikiran. Mobil baru saya rusak, tapi kesannya pihak showroom tak bertanggung jawab. Sampai sekarang masih rusak," kata Rudy.
Yang bikin dirinya makin sudah yakni tagihan kredit mobil dari perusahaan pembiayaan yang terus datang. Ia mengaku sudah sempat 3 kali membayar kredit, meski hanya 1 bulan memakai mobil tersebut.
"Mobil saya rusak sudah hampir 5 bulan. Mobil tak bisa dipakai kerja. Sekarang saya dikejar-kejar leasing menagih angsuran kredit. Mau gimana lagi ini," kata Rudy.
Ia meminta agar pihak showroom Mitsubishi bertanggung jawab dalam perbaikan kerusakan mobilnya.
"Saya sebagai konsumen sekarang bingung, kok bisa seperti ini jadinya. Tentu saya mengadu ke showroom Mitsubishi tempat saya membeli mobil. Tapi, saya sangat kecewa," kata Rudy.
Terpisah, bagian penjualan PBM Bagan Batu Veronika yang dikonfirmasi mengaku kalau pihaknya telah berusaha menangani komplain dari Rudy. Ia mengaku kalau saat penyerahan, mobil pikap tersebut dalam keadaan baik.
"Kami sudah berusaha menanganinya. Yang jelas saat penyerahan kondisi mobil dalam keadaan baik," kata Veronika via panggilan WhatsApp.
Kini, Rudy berencana akan membawa masalah ini ke jalur hukum. Ia juga akan meminta bantuan ke lembaga perlindungan konsumen.
"Cukup saya saja yang merasakan seperti ini. Sebagai konsumen saya kecewa dan merasa tak terlindungi. Tapi, saya tak akan berhenti untuk meminta tanggung jawab garansi dari Mitsubishi," kata Rudy. (*)