Pinjaman Rp23 Triliun Mengucur ke Proyek Tol Rengat-Jambi, Gak Meleset Lagi dari Target?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Proyek tol menghubungkan Rengat, Riau dengan Jambi akhirnya mendapat kejelasan. Ada angin segar kalau pemerintah telah mendapat pendanaan baru untuk pembangunan jalan bebas hambatan yang masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) tol Trans Sumatera tersebut.
Kabar baik ini muncul usai pemerintah melakukan perubahan nomenklatur pada sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN). Mulai dari jalan tol hingga kilang migas. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai Rapat Terbatas tentang PSN bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (5/10/2023) lalu.
“Ada beberapa proyek yang merubah nomenklatur. Berbagai isu yang membutuhkan persetujuan, Bapak Presiden telah memberikan pengarahan," ujarnya dikutip dari tayangan kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Menurut dia, PSN yang dimaksud salah satunya adalah ruas Jalan Tol Trans-Sumatera, khususnya Tol Jambi-Rengat.
“Termasuk terkait dengan Tol Trans-Sumatera, Jambi-Rengat, karena loan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) itu sudah memberikan sebesar Rp 23 triliun," katanya.
AIIB merupakan lembaga keuangan multilateral yang didirikan pada 25 Desember 2015 dan mulai beroperasi pada 16 Januari 2016. AIIB diinisiasi oleh presiden Cina, Xi Jinping, pada pertemuan APEC di Bali, Oktober 2013.
AIIB didirikan oleh 57 negara termasuk Indonesia. Keanggotaan AIIB terbuka bagi seluruh negara anggota Asian Development Bank (ADB) dan World Bank.
Selain tol Rengat-Jambi, proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi juga dilanjutkan dan skemanya didorong untuk public-private partnership (PPP).
“Kemudian perluasan dari Kawasan Industri Batang, dan juga terkait dengan MRT East-West," tandasnya.
Berikutnya, terdapat pula perubahan mengenai alokasi pengembangan industri metanol amunia di kawasan Bintuni dan Fakfak. Serta, proyek Grass Root Refinery di Tuban, Jawa Timur, yang perlu dicarikan investor lain dan juga diberikan tenggat waktu.
“Karena dari Rusia menghadapi blokade dan persoalan ekonomi dan juga geopolitik. sehingga mungkin sulit untuk melanjutkan untuk dicarikan partner lain," pungkas Airlangga.
Meleset Dari Target
Proyek tol Rengat-Jambi sudah lama direncanakan pembangunannya. Diperkirakan panjan ruas tol ini mencapai 190 kilometer yang merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera.
Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dalam lamannya menyebut, nilai investasi proyek ini mencapai Rp 58,697 triliun.
Awalnya, proyek ini akan dikerjakan dengan skema penugasan kepada BUMN Hutama Karya.
Rencana mulai konstruksi ditetapkan pada 2018 silam. Dan proyeksi mulai operasi pad 2023. Namun, hingga saat ini jangankan beroperasi, pengerjaan proyek pun belum dilakukan. Kendala pembiayaan menjadi penyebab proyek ini tak kunjung dieksekusi. (*)