Perusahaan Batu Bara Milik Sinar Mas Percaya Tingkatkan Pendapatan Rp 24 Triliun di Akhir 2023
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Emiten batu bara Grup Sinar Mas, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mengincar pendapatan US$ 1,56 miliar atau sekitar Rp 24,39 triliun pada semester II-2023, untuk memenuhi target US$ 3 miliar sepanjang 2023.
Pada paruh pertama tahun ini, perseroan telah mengantongi pendapatan sebesar US$ 1,44 miliar atau setara Rp 22,52 triliun.
Presiden Direktur Golden Energy Mines, Bonifasius, optimistis dengan pencapaian ini. Dia menjelaskan bahwa penjualan komoditas perusahaan sangat bergantung pada harga jual.
“Jika harga semakin tinggi akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar," kata dia dalam paparan perusahaan di Sinarmas Land Plaza Tower di Jakarta, dikutip Investor Daily Rabu (4/10/2023).
Dia mengatakan pada tahun sebelumnya, pendapatan perusahaan mencapai US$ 2,9 miliar, dan tahun ini diharapkan mendekati angka tersebut, bahkan mendekati US$ 3 miliar, terutama karena peningkatan produksi batu bara menjadi 40 juta ton dibandingkan 38,4 juta ton pada tahun 2022.
“Harga batu bara akan membaik di akhir tahun karena meningkatnya permintaan di musim dingin negara-negara Eropa dan Asia Timur," kata dia.
Berdasarkan analisis perseroan, harga batu bara diperkirakan mampu membaik ke kisaran US$ 58-60 per ton. Adapun hingga kuartal III-2023, perusahaan energi ini telah memproduksi batu bara sekitar 30,4 juta ton.
Selain diuntungkan penggunaan kembali Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di negara-negara Eropa, manajemen juga mengaku pasar batu bara dalam negeri masih bagus dengan serapan 32% dari total penjualan GEMS.
Dari total pendapatan yang diincar perusahaan, Bonifasius menegaskan, pihaknya akan menjaga margin profit di kisaran 15% dari pendapatan. Sebagaimana terealisasi pada semester pertama.
Laba yang diperoleh akan digunakan untuk pembagian dividen sejalan dengan kebijakan sebelumnya, yaitu pembagian dividen sekitar 70%-80% dari laba bersih.
Untuk mencapai target ini, GEMS berencana mengalokasikan sisa belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 8 juta untuk pengembangan pelabuhan. Hingga Juni 2023, perusahaan telah menggunakan US$ 9 juta dari total capexUS$ 17 juta yang telah dianggarkan. Investasi tersebut termasuk untuk infrastruktur tambang dan kelancaran logistik pelabuhan.
Bonifasius yakin bahwa seluruh anggaran capex akan terpakai sepenuhnya, karena kondisi pasar yang masih tinggi dan mampu menyerap hasil produksi GEMS. (*)