Mentan SYL Tak Pulang dari Eropa Usai Rumah Digeledah KPK, Ternyata Ini Penyebabnya Menurut NasDem
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Keberadaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) hingga saat ini masih menjadi misteri. Ia belum pulang dari perjalanan tugas kenegaraan di Eropa hingga saat ini.
Kabar 'menghilangnya' politisi Partai NasDem tersebut lantas dikaitkan dengan penggeledahan rumah dinasnya oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pekan kemarin. Sebenarnya ia dijadwalkan kembali ke Tanah Air pekan lalu, tetapi tak terlihat datang. Dia juga tak terlihat saat rapat kabinet di Istana pada Selasa (3/10/2023).
Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni mengatakan SYL sedang menjalani pengobatan usai tugas kenegaraan di Eropa. Dia pun mengatakan kolega separtainya itu akan pulang ke Indonesiia pada 5 Oktober mendatang.
"Pak SYL itu ada kegiatan di luar negeri yang tadinya tanggal 1 Oktober harus pulang. Cuma karena hal tentang fisiknya, prostatnya masalah, jadi dia langsung ke RS," ujar Sahroni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/10/2023).
"Maka itu tanggal 5 Oktober sudah di Jakarta," sambung pria yang juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu.
Wamentan Harvick mengaku belum mengetahui keberadaan SYL hingga saat ini.
"Sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri," kata Harvick di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa siang kemarin.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM juga mengatakan sejauh ini belum ada riwayat kepulangan SYL dari luar negeri ke Indonesia.
KPK diketahui tengah mengusut kasus dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. SYL dikabarkan menjadi satu dari tiga orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka.
KPK menggunakan pasal pemerasan, gratifikasi dan pencucian uang dalam kasus ini.
Dalam proses penyidikan berjalan, KPK telah menggeledah rumah dinas menteri SYL di Jalan Widya Chandra, Jakarta Pusat dan Kantor Kementan di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. KPK mengamankan sejumlah barang bukti diduga terkait perkara seperti uang puluhan miliar hingga dokumen berisi aliran uang. Selain itu juga turut diamankan 12 pucuk senjata api. (*)